Rabu, 31 Desember 2014

3 Kasus Telematika

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

INDONESIAKU (Surga Tersebunyi di Indonesia Bagian Timur)

Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan terletak di bagian barat Pulau Papua. Meski terletak di Papua, tapi jangan salah, Kepulauan Raja Ampat memiliki keindahan alam bak surga dunia. Raja Ampat terbentuk dari pecahan Kabupaten Sorong. Wilayah yang memiliki penduduk sekitar 31.000 jiwa ini, kini terkenal hingga ke mancanegara berkat keindahan alamnya. Banyak turis asing maupun lokal yang singgah di Raja Ampat dan takjub dengan keindahannya terutama keindahan alam bawah lautnya.
Sejarah Raja Ampat
Asal mula nama Raja Ampat menurut sejarah dan mitos yang ada di masyarakat setempat, berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh butir telur. Empat butir diantaranya itu menetas menjadi empat orang pangeran, lalu tumbuh dewasa dan berpisah menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sedangkan tiga butir telur yang lainnya menjadi hantu, seorang wanita dan sebuah batu.
Penduduk wilayah 
Raja Ampat adalah nelayan. Mereka menerapkan sistem adat Maluku, dimana adat ini menyatakan bahwa masyarakat merupakan anggota suatu komunitas desa dan tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Sejak dua kesultanan muslim yakni Ternate dan Tidore berdiri di Maluku, Raja Ampat kemudian menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore dikalahkan oleh Belanda, Raja Ampat menjadi bagian klaim Hindia-Belanda.
Keindahan Raja Ampat
Nama Raja Ampat mulai didengar oleh masyarakat luas dan menjadi destinasi para turis yang memiliki hobi snorkeling atau diving. Para pecinta wisata bawah laut dari seluruh dunia datang ke Raja Ampat untuk menikmati pemandangan bawah laut terbaik di dunia yang mengagumkan.
Aktivitas Diving
Raja Ampat terdiri dari beberapa pulau yang sangat luas. Luas pulau-pulau tersebut bisa mencakup 4,6 juta hektar tanah dan laut. Di sinilah kita bisa menemukan habitat asli dari 540 jenis kerang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan Biota yang dimiliki Raja Ampat membuat Raja Ampat dijadikan sebagai perpustakaan hidup dari berbagai koleksi terumbu karang dan biota laut paling beragam di dunia. Bahkan, menurut laporan The Nature Conservancy and Conservation International, ada sekitar 75% spesies laut di dunia yang tinggal di pulau menakjubkan ini. Tidak hanya kaya akan ikan dan terumbu karang, Raja Ampat juga kaya akan pesona hamparan padang lamun, hutan mangrove, dan pantai tebing berbatu yang indah. Potensi menarik lain adalah pengembangan usaha ekowisata dan wilayah ini telah pula diusulkan sebagai Lokasi Warisan Dunia (World Herritage Site) oleh Pemerintah Indonesia.
Aktivitas Diving di Raja Ampat
Beberapa panorama pantai yang bisa Anda kunjungi untuk melakukan snorkeling atau diving antara lain : Pantai Yefpian, Pantai Banos, Pantai Olobi Ganan, Pantai Panun, Pantai Teteruga, Pantai Olobi, Pantai Daram, Pantai Jam, Kapat Malili, Pantai Olobi Ganan, Pantai Gamfi, Laguna Namlol, dan Pantai Olobi.
Mengunjungi Burung Cendrawasih
Berwisata ke Raja Ampat tak lengkap rasanya jika belum melihat Cendrawasih langsung di habitat aslinya. Untuk melihat keelokan burung Cendrawasih langsung di habitatnya, Anda bisa berkunjung ke sebuah desa bernama Sawing Rai yang berlokasi di Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat. Desa ini menjadi habitat asli burung Cendrawasih (Bird of Paradise). Ada empat spesies Cendrawasih yang menghuni kawasan ini, yaitu Cendrawasih Besar, Cendrawasih Kecil, Cendrawasih Merah (sekaligus ikon Desa Sawinggai) dan Cendrawasih Belah Rotan.
Mengunjungi Pulau Wayag
Pulau Wayag berada di wilayah Distrik Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Pulau ini terdiri dari gugusan pulau-pulau karang (karst) terjal berbentuk seperti cendawan yang bermunculan dari dalam laut. Menikmati keindahan pulau-pulau karang ini dari dekat seperti masuk ke dalam sebuah hall besar dengan pulau karang di sekeliling kita. Untuk melengkapi wisata di Pulau Wayag, para turis biasanya juga mendaki menuju puncak Pulau Karang.
Melihat Festival Budaya Suling Tambur
Untuk dapat melihat pertunjukan suling bambu tradisional yang disebut suling tambur. Anda bisa berkunjung ke bagian barat dan utara Waigeo. Pertunjukan tradisional ini biasanya diselenggarakan selama festival keagamaan, saat Hari Kemerdekaan 17 Agustus, dan saat datangnya kunjungan pejabat atau pemimpin penting.
Berburu Kuliner dan Cinderamata Khas Raja Ampat
Kuliner dan cinderamata adalah hal yang tidak pernah dilupakan oleh para wisatawan dari manapun. Saat berkunjung ke Raja Ampat Anda bisa mencicipi kuliner khas Papua yaitu sup ikan kuning dan roti abon gulung. Rotinya sangat empuk dan terasa gurih. Abonnya juga amat kaya, seakan lebih banyak daripada rotinya. Porsinya membuat kenyang, dengan ukuran yang besar dan diameter sekitar 10 cm. Untuk cinderamata, Anda bisa berbelanja oleh-oleh khas Papua di toko-toko souvenir seperti patung suku Asmat, kain tradisional, alat musik tradisional, suling, dan juga tambur (drum khas Papua). Anda juga dapat membeli kerajinan anyaman di Arborek jika kebetulan mengunjungi Desa Arborek di Raja Ampat.
Referensi :

Senin, 10 November 2014

Teknologi Interface Telamatika

Antarmuka (Interface)
Adalah salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu Command Line Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI).
1)      Command Line Interface (CLI)
CLI adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan sistem operasi melalui text-terminal. Pengguna menjalankan perintah dan program di sistem operasi tersebut dengan cara mengetikkan baris-baris tertentu.
Meskipun konsepnya sama, tiap-tiap sistem operasi memiliki nama atau istilah yang berbeda untuk CLI-nya. UNIX memberi nama CLI-nya sebagai bash, ash, ksh, dan lain sebagainya. Microsoft Disk Operating System (MS-DOS) memberi nama command.com atau Command Prompt. Sedangkan pada Windows Vista, Microsoft menamakannya PowerShell. Pengguna Linux mengenal CLI pada Linux sebagai terminal, sedangkan pada Apple namanya adalah commandshell.
2)      Graphical User Interface (GUI)
GUI adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik, ikon, menu, dan menggunakan perangkat penunjuk ( pointing device) seperti mouse atau track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa diringkas dalam konsep WIMP ( window, icon, menu, pointing device).
Terdapat 6 macam fitur yang terdapat pada antarmuka pengguna telematika. Fitur-fitur itu antara lain:
1.      Head Up Display (HUD)
Head Up display (HUD) adalah setiap tampilan yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang biasa. Contoh : Speedometer digital pada mobil.
2.      Tangible User Intefrace (TUI)
Tangible User Interface (TUI) adalah sebuah antarmuka pengguna di mana seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Sebuah TUI adalah salah satu teknologi dimana pengguna berinteraksi dengan sistem digital melalui manipulasi obyek fisik terkait dan langsung mewakili kualitas sistem tersebut. Contoh : Mouse.
3.      Computer Vision
Computer Vision (Visi Komputer) sering didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati atau diobservasi. Arti dari Computer Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Contoh : Animasi pada dunia perfilman.
4.      Browsing Audio Data
Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Jaringan video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut : Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP. Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi. Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data melalui Internet. Contoh : 4Shared.
5.      Speech Recognition
Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech recognition). Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ terkadang digunakan untuk menunjuk ke speech recognition dimana sistem pengenal dilatih untuk menjadi pembicara istimewa, seperti pada kasus perangkat lunak untuk komputer pribadi, oleh karena itu disana terdapat aspek dari pengenal pembicara, dimana digunakan untuk mengenali siapa orang yang berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang orang itu bicarakan. Speech recognition merupakan istilah masukan yang berarti dapat mengartikan pembicaraan siapa saja. Contoh : Direct Voice Input dalam pesawat terbang cockpits.
6.      Speech Synthesis
Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras. Contoh : sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.

DAFTAR PUSTAKA :

Mahasiswa ko gitu sih ???

Mahasiswa merupakan tingkat pelajar paling tinggi, seharusnya perilaku dan sikap mahasiswa tidak sama dengan siswa pada umumnya yaitu siswa SMP dan SMA. Banyak mahasiswa yang berperilaku tidak baik dan mencontohkan yang tidak baik, seharusnya mahasiswa bisa berfikir lebih kritis dan menjaga perilakunya tidak sama dengan siswa yang masih mengenakan seragam sekolah. Seperti contohnya kebanyakan mahasiswa tidak menghiraukan peraturan yang ada, malahan melanggarnya.

Di kampus dimana saya kuliah banyak sekali perilaku mahasiswa yang menunjukan seperti bukan mahasiswa, sering saya melihat di koridor kampus saya ada larangan untuk tidak merokok di sepanjang koridor kampus tapi yang salah lihat mahasiswa seperti tidak menghiraukan itu malahan lebih parahnya koridor kampus saya sudah seperti tempat membakar sampah banyak sekali asap dan merugikan mahasiswa yang lain bisa menggangu pernafasan yang lewat. Selanjutnya ada juga larangan membuang sampah sembarang dan di sepanjang koridor banyak sekali tempat sampah, saya heran dengan sikap mahasiswa yang seenaknya membuang sampah sembarangan dan membuat koridor seperti tempat sampah banyak sampah berserakan di lantai.


Dosen di kampus saya banyak yang menegur mahasiswa yang berperilaku seperti itu tapi tidak dihiraukan seharusnya mahasiswa bisa berfikir sendiri tanpa harus ditegur, ada juga dosen yang malah ikut – ikutan merokok di koridor kampus juga saya suka bingung dan perihatin dengan apa yang saya lihat.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Apa Sih Telematika Itu...

Telematika…???

Kata Telematika berasal dari kata bahasa Perancis yaitu “TELEMATIQUE”. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Simon Nora dan Alin Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la Societe pada tahun 1978.
Telematika merupakan istilah untuk mendefinisikan Telekomunikasi melalui media Informatika. Berdasarkan definisi di atas telematika sebenarnya terdiri dari dua teknik yaitu Telekomunikasi dan Informatika.
Telekomunikasi adalah suatu teknik pengiriman atau penyampaian infomasi dari suatu tempat ke tempat lain, sedangkan informatika adalah ilmu yang mempelajari transformasi data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi.

Perkembangan Telematika? Contoh dari Telematika?
Di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat :
1.       Periode rintisan berlangsung akhir tahun 1970-an s/d 1980-an.
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis.
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikan pun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa- bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan.Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet.

2.       Periode pengenalan rentang waktunya tahun 1990-an.
Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang. Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet.
Dua tahun keterbukaan informasi ini, salah satu dampaknya adalah mendorong kesadaran politikdan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radiodan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periodepengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembanga telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara- cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia.

3.       Periode aplikasi dimulai tahun 2000.
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah.
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e, seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Contoh Telematika :
·  Smartphone : telepon selular yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi dan kemampuannya menyerupai komputer.
·     GPS : navigasi penunjuk arah yang terkoneksi dengan satelit.
Trend dan Masa Depan Telematika :
Trend Telematika yang sedang berkembang karena Perangkat teknologi informasi (TI) saat ini, meski semakin murah, tetapi tetap menjanjikan konsumen untuk selalu terkoneksi dengan dunia maya. Ini dimungkinkan berkat kehadiran teknologi internet seperti teknologi jaringan kabel Ethernet, atau pun teknologi Wireless Local Area Network (WLAN) dan Wireless Fidelity (WiFi).
Contoh telematika yang sedang trend saat ini :
> Chatting : Yahoo messanger, MIRc, MSN, Mig33, dll
> E-mail : Yahoo, Gmail
> Video Streaming : Youtube
> Social Network : Facebook, Twitter, Path, Instagram, dll

DAFTAR PUSTAKA :

Kekuatan Terpendam Dalam Diri Mahasiswa/i

Mahasiswa/i merupakan pelajar dengan tingkat tertinggi, sehingga tidak seperti pelajar di sekolah yang selalu di tegur dan di ingatkan masalah tugas. Ada mahasiswa/i yang rajin mengerjakan tugas walaupun batas waktu (deadline) masih lama, namun banyak sekali mahasiswa/i yang males mengerjakan tugas. Untuk mahasiswa yang males, banyak mereka yang menggunakan kekuatan terpendam mereka karena deadline yang sebentar lagi habis. Dengan waktu yang singkat mahasiswa/i dapat menyelesaikan tugas apabila deadline tugas sudah hampir habis, oleh karena itu mahasiswa/i dapat dibilang mempunyai kekuatan terpendam dalam dirinya.

Sabtu, 03 Mei 2014

Cerpen (Ngedeat yang sangat memalukan banget)

Malem minggu, minggu pertama di bulan kelima rencananya saya mau ngedeat sama seorang cewek yang bisa dibilang pacar. Suatu sore saya menjemput sang pacar di kampusnya karena dia kuliah dari pagi hari hingga sore hari, rencananya sehabis jemput akan saya ajak ke rumah saya menunggu hingga malem tiba terus malem mingguan bareng teman teman saya. Tapi tidak sesuai rencana sang pacar malah mengajak saya suatu mall, saya tidak menolak namun berat sekali hati karena di dompet hanya  membawa uang 80rb rupiah saja. Sesampainya di mall sang pacar mengajak saya ke tempat aksesoris cewek dia membeli sesuatu seharga 25rb, saya juga membeli 2 bondu karet untuk bermain basket seharga 5rb baru dateng saja sudah mengeluarkan 30rb dan saya yang bayar itu semua sisa uang di dompet 50rb. Selanjutnya sang pacar ngajak saya makan di restoran cepat saji yang terkenal akan burgernya saya memesan menu dengan total 60rb sedangkan di dompet sisa 50rb, saya berikan saja 50rb terakhir saya dan dengan berat hati ditambah malu bilang uang saya habis untungnya sang pacar mengerti dan dia menambahkan 10rb untuk membayar total harga 60rb. Saat kita akan mencari duduk bertemulah saya dengan kakak perempuan saya dengan suami dan kedua anaknya, namun saya masih duduk di meja yang berbeda. Sesudah kami makan keponakan saya mengajak saya untuk bermain di arena bermain di mall tersebut dan saya menemaninya, tapi saya tenang karena saya hanya menemani karena dia sudah meminta uang kepada mamahnya. Kurang lebih 1 jam saya menemani keponakan saya main dengan sang pacar, sesudah main saya, sang pacar, dan keponakan saya mencari kakak saya pas ketemu kakak saya ngajak kita semua karokean di tempat karoke di mall tersebut pertama saya tidak enak karena malu namun apa boleh buat harus menunggu teman teman saya di mall hingga jam 8 malam sedangkan jam masih menunjukan jam 5 sore ikutlah saya dan sang pacar, setelah karokean selama 2 jam, waktu sudah menunjukan jam 7 malam. Kakak dan keponakan saya ingin makan di suatu restoran jepang dan mengajak saya dan sang pacar masih gaenak juga namun enak enakin aja deh sama kakak sendiri ini. Ikutlah saya dan sang pacar makan, setelah beres makan kakak saya dan keluarganya pulang sedangkan saya dan sang pacar masih ingin ketemu teman teman saya, gaenak banget sih saya seharian nebeng ngedeat hahaha  tapi gapapa deh. Ketemulah saya dengan teman teman saya di suatu tempat ngopi mau pesan ga ada uang namun ada sang pacar yang mengerti dan mau bayarin malu sih tapi gimana lagi daripada ga mesen apa apa, akhirnya saya dan sang pacar nongkrong di tempat kopi sampai jam 11 malam. Ketika mau pulang masih aja masalah datang mau bayar parkir aja gabisa akhirnya di bayarin lagi lah sama sang pacar, untung aja sang pacar mengerti hahaha di kirain sudah selesai masalah tinggal anter sang pacar pulang eh ternyata masih ada lagi habis bensin dan dibayarkan lagi bensin sama sang pacar sumpah seharian di bayarin terus hahahaha pengalaman yang memalukan namun enak sih ga abis uang saya untuk ngedeat.

Ragam Bahasa Indonesia

A.     Definisi Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik , yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

B.      Macam – Macam Ragam Bahasa
1.      Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata baku bahasa Indonesia, memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi didalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed., 1968; Spradley, 1980). Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu :
a.)    Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur  di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Ciri-ciri ragam lisan :
·         Memerlukan orang kedua/teman bicara.
·         Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu.
·         Hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
·         Berlangsung cepat.
·         Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu.
·         Kesalahan dapat langsung dikoreksi.
·         Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
Yang termasuk dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan, berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering digunakan kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara penyampaian seperti halnya pidato ataupun ceramah.

b.)    Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
·         Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
·         Tidak terikat ruang dan waktu.
·         Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat.
·         Pembentukan kata dilakukan secara sempurna.
·         Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap.
·         Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
·         Berlangsung lambat.
·         Memerlukan alat bantu.


2.      Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
a.)    Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.

b.)    Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

c.)    Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Bahasa baku dipakai dalam :
·         Pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan kuliah/pelajaran.
·         Pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat.
·         Komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang.
·         Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.

3.      Ragam Bahasa menurut Pokok Pesoalan atau Bidang Pemakaian
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama. Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran. Improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran atau majalah dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
Ø  Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Baku Bahasa Indonesia  Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Ø  Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Jakarta: Pustaka Jaya.
Ø  Sabariyanto, Dirgo.1999. Kebakuan dan Ketidakbakuan Kalimat dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.