Rabu, 31 Desember 2014
INDONESIAKU (Surga Tersebunyi di Indonesia Bagian Timur)
Kepulauan Raja Ampat merupakan
rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan terletak di bagian barat
Pulau Papua. Meski terletak di Papua, tapi jangan salah, Kepulauan Raja Ampat memiliki
keindahan alam bak surga dunia. Raja Ampat terbentuk
dari pecahan Kabupaten Sorong. Wilayah yang memiliki penduduk sekitar 31.000
jiwa ini, kini terkenal hingga ke mancanegara berkat keindahan alamnya. Banyak
turis asing maupun lokal yang singgah di Raja Ampat dan takjub
dengan keindahannya terutama keindahan alam bawah lautnya.
Sejarah
Raja Ampat
Asal mula nama Raja Ampat menurut
sejarah dan mitos yang ada di masyarakat setempat, berasal dari seorang wanita
yang menemukan tujuh butir telur. Empat butir diantaranya itu menetas menjadi
empat orang pangeran, lalu tumbuh dewasa dan berpisah menjadi raja yang
berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sedangkan tiga
butir telur yang lainnya menjadi hantu, seorang wanita dan sebuah batu.
Penduduk wilayah Raja Ampat adalah nelayan. Mereka menerapkan sistem adat Maluku, dimana adat ini menyatakan bahwa masyarakat merupakan anggota suatu komunitas desa dan tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Sejak dua kesultanan muslim yakni Ternate dan Tidore berdiri di Maluku, Raja Ampat kemudian menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore dikalahkan oleh Belanda, Raja Ampat menjadi bagian klaim Hindia-Belanda.
Penduduk wilayah Raja Ampat adalah nelayan. Mereka menerapkan sistem adat Maluku, dimana adat ini menyatakan bahwa masyarakat merupakan anggota suatu komunitas desa dan tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Sejak dua kesultanan muslim yakni Ternate dan Tidore berdiri di Maluku, Raja Ampat kemudian menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore dikalahkan oleh Belanda, Raja Ampat menjadi bagian klaim Hindia-Belanda.
Keindahan
Raja Ampat
Nama Raja Ampat mulai
didengar oleh masyarakat luas dan menjadi destinasi para turis yang memiliki
hobi snorkeling atau diving. Para pecinta wisata bawah laut dari
seluruh dunia datang ke Raja Ampat untuk
menikmati pemandangan bawah laut terbaik di dunia yang mengagumkan.
Aktivitas
Diving
Raja Ampat terdiri
dari beberapa pulau yang sangat luas. Luas pulau-pulau tersebut bisa mencakup
4,6 juta hektar tanah dan laut. Di sinilah kita bisa menemukan habitat asli
dari 540 jenis kerang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan
Biota yang dimiliki Raja Ampat membuat Raja Ampat dijadikan sebagai
perpustakaan hidup dari berbagai koleksi terumbu karang dan biota laut paling
beragam di dunia. Bahkan, menurut laporan The Nature Conservancy and
Conservation International, ada sekitar 75% spesies laut di dunia yang tinggal
di pulau menakjubkan ini. Tidak hanya kaya akan ikan dan terumbu karang, Raja
Ampat juga kaya akan pesona hamparan padang lamun, hutan mangrove, dan pantai
tebing berbatu yang indah. Potensi menarik lain adalah pengembangan usaha
ekowisata dan wilayah ini telah pula diusulkan sebagai Lokasi Warisan Dunia
(World Herritage Site) oleh Pemerintah Indonesia.
Aktivitas
Diving di Raja Ampat
Beberapa panorama
pantai yang bisa Anda kunjungi untuk melakukan snorkeling atau diving antara
lain : Pantai Yefpian, Pantai Banos, Pantai Olobi Ganan, Pantai Panun, Pantai
Teteruga, Pantai Olobi, Pantai Daram, Pantai Jam, Kapat Malili, Pantai Olobi
Ganan, Pantai Gamfi, Laguna Namlol, dan Pantai Olobi.
Mengunjungi
Burung Cendrawasih
Berwisata ke Raja
Ampat tak lengkap rasanya jika belum melihat Cendrawasih langsung di habitat
aslinya. Untuk melihat keelokan burung Cendrawasih langsung di habitatnya, Anda
bisa berkunjung ke sebuah desa bernama Sawing Rai yang berlokasi di Distrik
Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat. Desa ini menjadi habitat asli burung
Cendrawasih (Bird of Paradise). Ada empat spesies Cendrawasih yang menghuni
kawasan ini, yaitu Cendrawasih Besar, Cendrawasih Kecil, Cendrawasih Merah
(sekaligus ikon Desa Sawinggai) dan Cendrawasih Belah Rotan.
Mengunjungi
Pulau Wayag
Pulau Wayag berada
di wilayah Distrik Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Pulau ini
terdiri dari gugusan pulau-pulau karang (karst) terjal berbentuk seperti
cendawan yang bermunculan dari dalam laut. Menikmati keindahan pulau-pulau
karang ini dari dekat seperti masuk ke dalam sebuah hall besar dengan pulau
karang di sekeliling kita. Untuk melengkapi wisata di Pulau Wayag, para turis
biasanya juga mendaki menuju puncak Pulau Karang.
Melihat
Festival Budaya Suling Tambur
Untuk dapat melihat
pertunjukan suling bambu tradisional yang disebut suling tambur. Anda bisa
berkunjung ke bagian barat dan utara Waigeo. Pertunjukan tradisional ini
biasanya diselenggarakan selama festival keagamaan, saat Hari Kemerdekaan 17
Agustus, dan saat datangnya kunjungan pejabat atau pemimpin penting.
Berburu
Kuliner dan Cinderamata Khas Raja Ampat
Kuliner dan
cinderamata adalah hal yang tidak pernah dilupakan oleh para wisatawan dari
manapun. Saat berkunjung ke Raja Ampat Anda bisa mencicipi kuliner khas Papua
yaitu sup ikan kuning dan roti abon gulung. Rotinya sangat empuk dan terasa
gurih. Abonnya juga amat kaya, seakan lebih banyak daripada rotinya. Porsinya
membuat kenyang, dengan ukuran yang besar dan diameter sekitar 10 cm. Untuk
cinderamata, Anda bisa berbelanja oleh-oleh khas Papua di toko-toko souvenir
seperti patung suku Asmat, kain tradisional, alat musik tradisional, suling, dan
juga tambur (drum khas Papua). Anda juga dapat membeli kerajinan anyaman di
Arborek jika kebetulan mengunjungi Desa Arborek di Raja Ampat.
Referensi :
Senin, 10 November 2014
Teknologi Interface Telamatika
Adalah
salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi
antara pengguna dengan sistem operasi. Antarmuka adalah komponen sistem operasi
yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka,
yaitu Command Line Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI).
CLI adalah tipe antarmuka dimana pengguna
berinteraksi dengan sistem operasi melalui text-terminal. Pengguna
menjalankan perintah dan program di sistem operasi tersebut dengan cara
mengetikkan baris-baris tertentu.
Meskipun konsepnya sama, tiap-tiap sistem operasi memiliki nama atau istilah yang berbeda untuk CLI-nya. UNIX memberi nama CLI-nya sebagai bash, ash, ksh, dan lain sebagainya. Microsoft Disk Operating System (MS-DOS) memberi nama command.com atau Command Prompt. Sedangkan pada Windows Vista, Microsoft menamakannya PowerShell. Pengguna Linux mengenal CLI pada Linux sebagai terminal, sedangkan pada Apple namanya adalah commandshell.
Meskipun konsepnya sama, tiap-tiap sistem operasi memiliki nama atau istilah yang berbeda untuk CLI-nya. UNIX memberi nama CLI-nya sebagai bash, ash, ksh, dan lain sebagainya. Microsoft Disk Operating System (MS-DOS) memberi nama command.com atau Command Prompt. Sedangkan pada Windows Vista, Microsoft menamakannya PowerShell. Pengguna Linux mengenal CLI pada Linux sebagai terminal, sedangkan pada Apple namanya adalah commandshell.
GUI adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh
pengguna untuk berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik,
ikon, menu, dan menggunakan perangkat penunjuk ( pointing device)
seperti mouse atau track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa
diringkas dalam konsep WIMP ( window, icon, menu, pointing device).
Terdapat
6 macam fitur yang terdapat pada antarmuka pengguna telematika. Fitur-fitur itu
antara lain:
1. Head Up
Display (HUD)
Head Up display (HUD) adalah setiap tampilan
yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri
dari sudut pandang atau yang biasa. Contoh : Speedometer digital pada mobil.
2. Tangible User
Intefrace (TUI)
Tangible User Interface (TUI) adalah sebuah antarmuka
pengguna di mana seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui
lingkungan fisik. Sebuah TUI adalah salah satu teknologi dimana pengguna
berinteraksi dengan sistem digital melalui manipulasi obyek fisik terkait dan
langsung mewakili kualitas sistem tersebut. Contoh : Mouse.
3. Computer
Vision
Computer Vision (Visi Komputer) sering
didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati atau diobservasi. Arti
dari Computer Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana
mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas tertentu. Contoh : Animasi pada dunia perfilman.
4. Browsing
Audio Data
Browsing Audio Data merupakan metode browsing
jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh
sebuah IP kamera. Jaringan video / audio metode browsing mencakupi
langkah-langkah sebagai berikut : Menjalankan sebuah program aplikasi komputer
lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP. Transmisi
untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh
program aplikasi. Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server
pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP
pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui
alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang
ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio
data melalui Internet. Contoh :
4Shared.
5. Speech
Recognition
Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis
(automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech
recognition). Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah
suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ terkadang digunakan untuk
menunjuk ke speech recognition dimana sistem pengenal dilatih untuk menjadi
pembicara istimewa, seperti pada kasus perangkat lunak untuk komputer pribadi,
oleh karena itu disana terdapat aspek dari pengenal pembicara, dimana digunakan
untuk mengenali siapa orang yang berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang
orang itu bicarakan. Speech recognition merupakan istilah masukan yang berarti
dapat mengartikan pembicaraan siapa saja. Contoh : Direct Voice Input dalam
pesawat terbang cockpits.
6. Speech
Synthesis
Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan
buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini
disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan
perangkat keras. Contoh : sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal
menjadi pembicaraan.
DAFTAR PUSTAKA :
Mahasiswa ko gitu sih ???
Mahasiswa
merupakan tingkat pelajar paling tinggi, seharusnya perilaku dan sikap
mahasiswa tidak sama dengan siswa pada umumnya yaitu siswa SMP dan SMA. Banyak
mahasiswa yang berperilaku tidak baik dan mencontohkan yang tidak baik,
seharusnya mahasiswa bisa berfikir lebih kritis dan menjaga perilakunya tidak
sama dengan siswa yang masih mengenakan seragam sekolah. Seperti contohnya
kebanyakan mahasiswa tidak menghiraukan peraturan yang ada, malahan
melanggarnya.
Di
kampus dimana saya kuliah banyak sekali perilaku mahasiswa yang menunjukan
seperti bukan mahasiswa, sering saya melihat di koridor kampus saya ada
larangan untuk tidak merokok di sepanjang koridor kampus tapi yang salah lihat
mahasiswa seperti tidak menghiraukan itu malahan lebih parahnya koridor kampus
saya sudah seperti tempat membakar sampah banyak sekali asap dan merugikan
mahasiswa yang lain bisa menggangu pernafasan yang lewat. Selanjutnya ada juga
larangan membuang sampah sembarang dan di sepanjang koridor banyak sekali
tempat sampah, saya heran dengan sikap mahasiswa yang seenaknya membuang sampah
sembarangan dan membuat koridor seperti tempat sampah banyak sampah berserakan
di lantai.
Dosen
di kampus saya banyak yang menegur mahasiswa yang berperilaku seperti itu tapi
tidak dihiraukan seharusnya mahasiswa bisa berfikir sendiri tanpa harus
ditegur, ada juga dosen yang malah ikut – ikutan merokok di koridor kampus juga
saya suka bingung dan perihatin dengan apa yang saya lihat.
Sabtu, 18 Oktober 2014
Apa Sih Telematika Itu...
Telematika…???
Kata Telematika berasal dari kata bahasa
Perancis yaitu “TELEMATIQUE”. Istilah
ini pertama kali digunakan oleh Simon Nora dan Alin Minc dalam bukunya yang
berjudul L’informatisation de la Societe
pada tahun 1978.
Telematika merupakan istilah untuk
mendefinisikan Telekomunikasi melalui media Informatika. Berdasarkan definisi
di atas telematika sebenarnya terdiri dari dua teknik yaitu Telekomunikasi dan
Informatika.
Telekomunikasi adalah suatu teknik
pengiriman atau penyampaian infomasi dari suatu tempat ke tempat lain,
sedangkan informatika adalah ilmu yang mempelajari transformasi data maupun
informasi pada mesin berbasis komputasi.
Perkembangan
Telematika? Contoh dari Telematika?
Di
Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena
yang terjadi di masyarakat :
1.
Periode rintisan berlangsung akhir tahun 1970-an
s/d 1980-an.
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis,
peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang
baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an
penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah
telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun
1978 oleh warga Prancis.
Mulai tahun
1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian,
dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak
cukup mengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki
tahun 1980-an, perubahan secara signifikan pun jauh dari harapan. Walaupun
demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi,
telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi
nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal
di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini
dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat
dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan
Bangsa- bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun
sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983,
internet diluncurkan.Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan
NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin
banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai
internet.
2.
Periode pengenalan rentang waktunya tahun
1990-an.
Pada sisi
lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang. Internet
masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari
sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi
sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia
adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama,
yaitu INDOnet.
Dua tahun
keterbukaan informasi ini, salah satu dampaknya adalah mendorong kesadaran
politikdan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta
nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra
Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi
telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference,
siaran radiodan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Periodepengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca
kerusuhan Mei 1998.
Pemerintah
yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya
demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait
perkembanga telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal
sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses
pembelajaran masih menggunakan cara- cara konvensional. Walaupun demikian, pada
tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus
Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di
Indonesia.
3.
Periode aplikasi dimulai tahun 2000.
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan
gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal,
perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat
denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya,
dengan harga murah.
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia
serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik.
Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan
dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi
Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang
Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan
pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di
sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen
Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri
Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat
pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat
Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1
Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan
teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala
tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas
wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat
diakses dengan mudah, dan gratis.
Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat
bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48%
persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78%
dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada
masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen.
Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik
sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai
angka pengguna 2,5 juta.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu
cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir,
kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang
semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e, seperti e-commerce,
e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory,
e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Contoh
Telematika :
· Smartphone : telepon selular yang mempunyai
kemampuan tingkat tinggi dan kemampuannya menyerupai komputer.
· GPS : navigasi penunjuk arah yang terkoneksi
dengan satelit.
Trend dan Masa Depan Telematika :
Trend
Telematika yang sedang berkembang karena Perangkat teknologi informasi (TI)
saat ini, meski semakin murah, tetapi tetap menjanjikan konsumen untuk selalu
terkoneksi dengan dunia maya. Ini dimungkinkan berkat kehadiran teknologi
internet seperti teknologi jaringan kabel Ethernet, atau pun teknologi Wireless
Local Area Network (WLAN) dan Wireless Fidelity (WiFi).
Contoh telematika yang sedang trend saat
ini :
> Chatting : Yahoo messanger, MIRc, MSN, Mig33, dll
> E-mail : Yahoo, Gmail
> Video Streaming : Youtube
> Social Network : Facebook, Twitter, Path, Instagram, dll
> Chatting : Yahoo messanger, MIRc, MSN, Mig33, dll
> E-mail : Yahoo, Gmail
> Video Streaming : Youtube
> Social Network : Facebook, Twitter, Path, Instagram, dll
DAFTAR PUSTAKA :
Kekuatan Terpendam Dalam Diri Mahasiswa/i
Mahasiswa/i merupakan pelajar dengan tingkat
tertinggi, sehingga tidak seperti pelajar di sekolah yang selalu di tegur dan
di ingatkan masalah tugas. Ada mahasiswa/i yang rajin mengerjakan tugas
walaupun batas waktu (deadline) masih lama, namun banyak sekali mahasiswa/i
yang males mengerjakan tugas. Untuk mahasiswa yang males, banyak mereka yang
menggunakan kekuatan terpendam mereka karena deadline yang sebentar lagi habis.
Dengan waktu yang singkat mahasiswa/i dapat menyelesaikan tugas apabila
deadline tugas sudah hampir habis, oleh karena itu mahasiswa/i dapat dibilang
mempunyai kekuatan terpendam dalam dirinya.
Sabtu, 03 Mei 2014
Cerpen (Ngedeat yang sangat memalukan banget)
Malem minggu, minggu pertama di
bulan kelima rencananya saya mau ngedeat sama seorang cewek yang bisa dibilang
pacar. Suatu sore saya menjemput sang pacar di kampusnya karena dia kuliah dari
pagi hari hingga sore hari, rencananya sehabis jemput akan saya ajak ke rumah
saya menunggu hingga malem tiba terus malem mingguan bareng teman teman saya.
Tapi tidak sesuai rencana sang pacar malah mengajak saya suatu mall, saya tidak
menolak namun berat sekali hati karena di dompet hanya membawa uang 80rb rupiah saja. Sesampainya di
mall sang pacar mengajak saya ke tempat aksesoris cewek dia membeli sesuatu
seharga 25rb, saya juga membeli 2 bondu karet untuk bermain basket seharga 5rb
baru dateng saja sudah mengeluarkan 30rb dan saya yang bayar itu semua sisa
uang di dompet 50rb. Selanjutnya sang pacar ngajak saya makan di restoran cepat
saji yang terkenal akan burgernya saya memesan menu dengan total 60rb sedangkan
di dompet sisa 50rb, saya berikan saja 50rb terakhir saya dan dengan berat hati
ditambah malu bilang uang saya habis untungnya sang pacar mengerti dan dia
menambahkan 10rb untuk membayar total harga 60rb. Saat kita akan mencari duduk
bertemulah saya dengan kakak perempuan saya dengan suami dan kedua anaknya,
namun saya masih duduk di meja yang berbeda. Sesudah kami makan keponakan saya
mengajak saya untuk bermain di arena bermain di mall tersebut dan saya
menemaninya, tapi saya tenang karena saya hanya menemani karena dia sudah
meminta uang kepada mamahnya. Kurang lebih 1 jam saya menemani keponakan saya
main dengan sang pacar, sesudah main saya, sang pacar, dan keponakan saya
mencari kakak saya pas ketemu kakak saya ngajak kita semua karokean di tempat
karoke di mall tersebut pertama saya tidak enak karena malu namun apa boleh
buat harus menunggu teman teman saya di mall hingga jam 8 malam sedangkan jam
masih menunjukan jam 5 sore ikutlah saya dan sang pacar, setelah karokean
selama 2 jam, waktu sudah menunjukan jam 7 malam. Kakak dan keponakan saya
ingin makan di suatu restoran jepang dan mengajak saya dan sang pacar masih
gaenak juga namun enak enakin aja deh sama kakak sendiri ini. Ikutlah saya dan
sang pacar makan, setelah beres makan kakak saya dan keluarganya pulang
sedangkan saya dan sang pacar masih ingin ketemu teman teman saya, gaenak
banget sih saya seharian nebeng ngedeat hahaha
tapi gapapa deh. Ketemulah saya dengan teman teman saya di suatu tempat
ngopi mau pesan ga ada uang namun ada sang pacar yang mengerti dan mau bayarin
malu sih tapi gimana lagi daripada ga mesen apa apa, akhirnya saya dan sang
pacar nongkrong di tempat kopi sampai jam 11 malam. Ketika mau pulang masih aja
masalah datang mau bayar parkir aja gabisa akhirnya di bayarin lagi lah sama
sang pacar, untung aja sang pacar mengerti hahaha di kirain sudah selesai
masalah tinggal anter sang pacar pulang eh ternyata masih ada lagi habis bensin
dan dibayarkan lagi bensin sama sang pacar sumpah seharian di bayarin terus
hahahaha pengalaman yang memalukan namun enak sih ga abis uang saya untuk
ngedeat.
Ragam Bahasa Indonesia
A.
Definisi
Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah
variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap
sebagai ragam yang baik , yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam
karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi,
atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa
baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy
Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul
dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam
situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi
digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di
taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
B.
Macam – Macam
Ragam Bahasa
1.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Di dalam
bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa
kata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering disebut sebagai kosa kata baku
bahasa Indonesia baku. Kosa kata baku bahasa Indonesia, memiliki ciri kaidah
bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur yang ditetapkan
berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau
instansi didalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu
digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun
demikian, tidak menutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam
pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa
ragam yang bersangkutan.
Suatu ragam
bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak menutup kemungkinan
untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan
bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Perlu diperhatikan ialah kaidah
tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan
(situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed., 1968;
Spradley, 1980). Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua
yaitu :
a.)
Ragam bahasa
lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan
melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan
dapat membantu pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi
pemakaian. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian,
ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan
unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat
tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi
pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan
secara lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah
kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai.
Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut
sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja
diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari
ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan
dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam
tulis. Ciri-ciri ragam lisan :
·
Memerlukan
orang kedua/teman bicara.
·
Tergantung situasi, kondisi,
ruang & waktu.
·
Hanya perlu intonasi serta bahasa
tubuh.
·
Berlangsung cepat.
·
Sering dapat berlangsung tanpa
alat bantu.
·
Kesalahan dapat langsung
dikoreksi.
·
Dapat dibantu dengan gerak tubuh
dan mimik wajah serta intonasi.
Yang termasuk
dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan,
berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering digunakan
kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau
berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara
penyampaian seperti halnya pidato ataupun ceramah.
b.)
Ragam bahasa
tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang
dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur
dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan
(ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam
ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti
bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya
ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan
bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam pembuatan karya-karya
ilmiah.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
·
Tidak
memerlukan kehadiran orang lain.
·
Tidak terikat
ruang dan waktu.
·
Kosa kata
yang digunakan dipilih secara cermat.
·
Pembentukan
kata dilakukan secara sempurna.
·
Kalimat
dibentuk dengan struktur yang lengkap.
·
Paragraf
dikembangkan secara lengkap dan padu.
·
Berlangsung
lambat.
·
Memerlukan
alat bantu.
2.
Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
a.)
Ragam Bahasa
Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat
menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh
orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di
Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas
yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak
pada pelafalan “b” pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti
Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali
tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
b.)
Ragam Bahasa
berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh
kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan,
terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah,
kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan
mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas.
Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya
membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun
sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
c.)
Ragam bahasa
berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh
setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap
pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai.
Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang
bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak
antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam
bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan
makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan.
Bahasa baku dipakai dalam :
·
Pembicaraan
di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan
kuliah/pelajaran.
·
Pembicaraan
dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan
pejabat.
·
Komunikasi
resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang.
·
Wacana
teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.
3.
Ragam Bahasa menurut Pokok Pesoalan atau Bidang Pemakaian
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok
persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang
berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa
yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan
dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam
lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan
ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang
digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan
istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau
penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam
bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang
digunakan dalam bidang agama. Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam
bidang kedokteran. Improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam
lingkungan seni. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok
persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan
kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah,
kalimat-kalimat dalam koran atau majalah dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata
Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Ø Effendi, S. 1995. Panduan
Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Jakarta: Pustaka Jaya.
Ø Sabariyanto, Dirgo.1999. Kebakuan dan
Ketidakbakuan Kalimat dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
Langganan:
Postingan (Atom)