Kebudayaan Daerah merupakan
Sumber Kebudayaan Nasional
Menurut Linton,kebudayaan adalah seluruh
cara kehidupan dari masyarakat yang manapun dan tidak mengenai sebagian dari
cara hidup itu yaitu bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih
diinginkan. Dalam arti cara hidup itu masyarakat kalau kebudayaan diterapkan
pada cara hidup kita sendiri, maka tidak ada sangkut pautnya dengan main piano
atau membaca karya sastra terkenal. Untuk seorang ahli ilmu sosial, kegiatan
seperti main piano itu, merupakan elemen-elemen belaka dalam keseluruhan
kebudayaan kita. Keseluruhan ini mencakup kegiatan-kegiatan duniawi seperti
mencuci piring atau menyetir mobil dan untuk tujuan mempelajari kebudayaan, hal
ini sama derajatnya dengan “hal-hal yang lebih halusdalam kehidupan”. Karena
itu, bagi seorang ahli ilmu sosial tidak ada masyarakat atau perorangan yang
tidak berkebudayaan.Tiap masyarakat mempunyai kebudayaan, bagaimanapun
sederhananya kebudayaan itu dan setiap manusia adalah makhluk berbudaya, dalam
arti mengambil bagian dalam suatu kebudayaan.
Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[2] Beberapa alasan mengapa orang
mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat
dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda
dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika,
"keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan
kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa
tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang
layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan
suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Pengertian kebudayaan Kebudayaan sangat
erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan
ternyata memiliki berbagai aspek, yang meliputi cara-cara berlaku,
kepercayaan-kepercayaan, sikap-sikap, dan hasil dari kegiatan manusia yang khas
untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.
Dimensi wujud dari kebudayaan manusia
dapat diinventarisir sebagai:
1. Kompleks wujud sebagai gagasan, pikiran manusia untuk
sesuatu kebutuhan.
2. Komplek wujud sebagai aktifitas manusia.
3. Komplek wujud sebagai benda-benda.
Dalam mempelajari tentang wujud
kebudayaan, ketiga wujud tersebut diatas disebut:
1. Sistim budaya
2. Sistim sosial
3. kebudayaan fisik
Hal ini memberikan gambaran kepada kita
tentang wujud dari aktifitas manusia sebagai mahluk hidup yang diberi akal dan
pikiran untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan hidupnya baik kebutuhan jasmani
maupun kebutuhan rohaninya. Jika dilihat dan dianalisa isi dari kebudayaan
manusia pada umumnya dalam suatu masyarakat terdiri dari unsur-unsur tersebut
berlaku pada umumnya terhadap semua kebudayaan yang ada di seluruh dunia.
Unsur-unsur tersebut antara lain:
·
Bahasa
·
Ilmu
Pengetahuan
·
Ekonomi
·
Politik
·
Pendidikan
·
Agama den
kepercayaan
·
Kesenian
Hal tersebut diatas berlaku untuk semua
kebudayaan bangsa-bangsa yang hidup di atas bumi ini.
Referensi: