Jaringan Komunikasi
Istilah jaringan komunikasi menyatakan suatu sistem yang
menyalurkan informasi di an tara anggota sebuah kelompok. Jaringan
komunikasi dapat dipandang sebagai satu dari dua jenis utama, informal atau
formal. Jaringan informal sering kali disebut sebagai jaringan komunikasi
sesaat.
Jaringan-jaringan ini terjadi dalam komunikasi antarpribadi
di mana tak seorang pun secara sadar menentukan atau menggunakan titik kontak
tertentu. Namun, jaringan-jaringan itu muncul ketika para peserta secara bebas
berinteraksi dengan setiap orang, dalam tingkat frekuensi dan intensitas yang
berbeda. Beberapa kajian telah menunjukkan bahwa sepanjang waktu
jaringan-jaringan sesaat ini cenderung menjadi sumber informasi yang stabil dan
dapat diandalkan. Rumor, gossip dan bentuk pertukaran informasi tak berbentuk
lain adalah jenis transaksi dasar dalam jaringan ini.
Jaringan formal sering kali dianggap sebagai jaringan
komunikasi terencana. ]aringan ini adalah suatu jenis komunikasi antarpribadi
di mana interaksinya terjadi dalam jaringan yang secara sengaja dirancang.
]adi, jaringan ini mempunyai bentuk. Dalam proses pembentukannya, pertimbangan
utamanya adalah faktor status dan peranan. Banyak kehidupan masyarakat dewasa
ini membutuhkan terbentuknya jaringan komunikasi. Kedua jenis jaringan ini
mempunyai jaringan keterhubungan yaitu tingkat di mana seorang peserta memiliki
akses komunikasi kepada anggota jaringan lainnya. Dalam jaring “semua saluran”
(aD-channel), semua anggota dapat berhubungan satu sarna lain. Dalam jaring
“terbatas”, sejumlah peserta memiliki akses terbatas atau sama sekali tidak
memiliki akses kepada beberapa anggota jaringan.
Proses Komunikasi pada Jaringan Komunikasi
Proses
komunikasi pada jaringan komunikasi merupakan suatu proses yang dua arah dan
interaktif diantara partisipan-partisipan yang terlibat. Berlo (1960)
menganggap partisipan-parsitisipan ini sebagai transciever, karena keduanya mengirim dan menerima pesan-pesan.
Jadi tidak hanya menjalankan satu fungsi sebagai penerima atau pengirim pesan
belaka. Proses komunikasi
yang terjadi dalam jaringan komunikasi dapat dijelaskan dengan menggunakan
model konvergen sebagai berikut (Berlo, 1960;
Rogers dan
Kincaid, 1981) :
1. Satu informasi bisa mengandung beberapa pengertian tergantung pada
konteksnya, dan untuk mengambil pengertian tergantung pada “frame of reference”.
2. Terciptanya kesamaan makna akan suatu informasi antara komunikator dan
komunikan merupakan tujuan utama berkomunikasi.
3. Hubungan interaktif antara komunikator dengan komunikan menggunakan saluran
jaringan komunikasi, yaitu saluran untuk menyampaikan pesan dari satu orang
kepada orang lain.
4. Dari hal-hal di atas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi akan terjadi
bila ada kesamaan pengertian terhadap informasi dari pelaku-pelaku yang
berkomunikasi dengan menggunakan jaringan komunikasi yang menghubungkan individu
dengan inidividu, atau individu dengan kelompok. Atau proses komunikasi untuk
menciptakan kebersamaan, memunculkan “mutual
understanding” dan persetujuan yang sama sehingga terbentuk tindakan dan
perilaku yang sama (yang melandasi jaringan komunikasi). Analisis Jaringan
Komunikasi Rogers dan Kincaid (1981) menjelaskan bahwa analisis jaringan
komunikasi adalah merupakan metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur
komunikasi dalam suatu sistem, dimana data hubungan mengenai arus komunikasi
dianalisa menggunakan beberapa tipe hubungan-hubungan interpersonal sebagai
unit analisa. Tujuan penelitian komunikasi menggunakan analisis jaringan
komunikasi adalah untuk memahami gambaran umum mengenai interaksi manusia dalam
suatu sistem.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam analisis
jaringan komunikasi
1. mengidentifikasi klik dalam suatu sistem.
2.
mengidentifikasi peranan khusus seseorang dalam jaringan komunikasi, misalnya
sebagai liaisons,bridges dan isolated.
3. mengukur
berbagai indikator (indeks) struktur komunikasi, seperti keterhubungan klik,
keterbukaan klik, keintegrasian klik, dan sebagainya.
Klik dalam
jaringan komunikasi adalah bagian dari sistem (sub sistem) dimana
anggota-anggotanya relatif lebih sering berinteraksi satu sama lain dibandingkan
dengan anggota-anggota lainnya dalam sistem komunikasi (Rogers dan Kincaid,
1981).
Dalam proses
difusi, untuk mendapatkan informasi bagi anggota kelompok, dalam jaringan
komunikasi terdapat peranan-peranan sebagai berikut
(Rogers dan
Kincaid, 1981) :
(1) Liaison Officer
(LO), yaitu orang yang
menghubungkan dua atau lebih
kelompok/sub
kelompok, akan tetapi LO bukan anggota salah satu
kelompok/sub
kelompok.
(2) Gate keeper, yaitu orang melakukan filtering terhadap informasi yang
masuk
sebelum
dikomunikasikan kepada anggota kelompok/sub kelompok.
(3) Bridge, yaitu anggota suatu
kelompok/sub kelompok yang berhubungan
dengan
kelompok/ sub kelompok lainnya.
(4) Isolate, yaitu mereka yang tersisih
dalam suatu kelompok/sub kelompok
(5) Kosmopolit, yaitu seseorang dalam
kelompok/sub kelompok yang
menghubungkan
kelompok/sub kelompok dengan kelompok/sub kelompok
lainnya atau
pihak luar.
(6) Opinion Leader, yaitu orang yang
menjadi pemuka pendapat dalam suatu
kelompok/sub kelompok
KOMUNIKASI ORGANISASI SEBAGAI MOBILITAS SOSIAL
Kajian terhadap komunikasi organisasi merupakan hal
yang paling relevan untuk
menampilkan peranan masing-masing individu dan
kelompok. Begitu juga terhadap
organisasi formal sebagai usaha untuk menggambarkan
karakteristik organisasi dan
melahirkan kualitas yang bersifat unik sebagai wahana
pengelompokkan manusia masingmasing
memiliki kepribadian, individu dan kelompok.
Apakah komunikasi organisasi dalam mobilitas sosial
ditentukan oleh jumlah anggota,
tingkat pendapatan, atau gaji yang ditentukan oleh
tingkat pendidikan, serta harus sebanding
dengan ketersediaan fasilitas kesejahteraan.
Karakteristik komunikasi organisasi meliputi materi,
pusat kewenangan dan kekuasaan
pengambilan keputusan, serta erat dengan spesialisasi
tugas. Menurut Aloliliweri komunikasi
organisasi adalah bagaimana sebuah organiassi demi
kepentingan organisasi dan mempunyai
dampak langsung maupun tidak langsung perilaku
individu maupun sosial terhadap
organisasi.1
Dalam sistem komunikasi masyarakat ke arah yang paling
maju terjadi interaksi yang
kompleks antara wadah sebagai tempat yang modern
dengan jaringan komunikasi organisasi
suatu masyarakat suatu sistem terdiri dari organisasi
politik dan kelompok persahabatan.
Komunikasi organisasi itu lebih efektif pada bidang-bidang
yang lain sehingga mampu
berbuat terhadap yang berhubungan dengan perubahan.
Dalam mengajurkan masyarakat
mengambil tindakan-tindakan komunikasi organisasi
lebih tidak efetkif lagi apabila tidak
dibarengi dengan anjuran-anjuran secara pribadi,
komunikasi organisasi terjadi kapanpun
setidaknya tidaknya satu orang yang menduduki jabatan
dalam suatu organisasi, analisis
komunikasi organisasi menyangkut penelahaan atas
banyak transaksi yang terjadi secara
simultan. Sistem tersebut menyangkut hubungan untuk
menyatakan kesamaan fikiran dan
perilaku yang telah diatur dengan kebijakan.
1. Iklim Komunikasi
Suatu frase yang menunjukkan tujuan dengan
menggambarkan suatu kiasan yang
sering berhubungan dengan suasana. Cara seseorang
membangun reaksi terhadap aspek
organisasi menciptakan suatu iklim komunikasi. Iklim
komunikasi merupakan gabungan
1 Aloliliweri. Sosiologi Organisasi. Penerbit PT. Citra
Aditya Bakti. Bandung. Hal. 10
dari persepsi-persepsi suatu evaluasi secara makro
mengenai peristiwa komunikasi
perilaku seseorang, harapan-harapan, konflik-konflik
antar personal dan kesempatan
bagi pertumbuhan organisasi.
Perbedaan pola tentu memberikan suatu kesan yang tidak
cermat tentang suasana
kawasan, kadang-kadang cuaca yang sama, pada hari
tertentu memberikan sebuah
gambaran yang baik mengenai iklim fisik, iklim
komunikasi organisasi sangat penting
karena berhubungan dengan konteks organisasi dengan
konsep-konsep, perasaanperasaan
dan harapan-harapan anggota organisasi serta membantu
memahami perilaku
anggota organisasi. “Poole mengatakan bahwa iklim
memiliki sifat-sifat yang selalu
tumpang tindih dengan konsep budaya”2
2. Kepuasan Komunikasi Organisasi
Kepuasan menggambarkan suatu konsep individu dan
konsep mikro sedangkan iklim
merupakan konsep makro dan konsep gabungan. Selain itu
kepuasan juga
menggambarkan evaluasi atas suatu keadaan internal.
Istilah kepuasan komunikasi
digunakan untuk menyatakan “Keseluruhan tingkat
kepuasan yang dirasakan dalam
lingkungan komunikasi organisasi.
Secara keseluruhan kepuasan berhubungan dengan
perbedaan antara yang diinginkan
oleh seorang. Dari sudut pandang komuikasi dalam
organisai kepuasan hampir tidak
berhubungan dengan koefektifan pengungkapan pesan,
tatapi apabila pengalaman
berkomunikasi memenuhi keinginan seseorang biasanya
hal itu dipandang sebagai hal
yang memuaskan.
Kepuasan adalah : suatu konsep yang biasanya berkenaan
dengan kenyamanan, jadi
kepuasan dalam komunikasi berarti seseorang merasa
nyaman dengan pesan-pesan media
dan hubungan dalam organisasi. Kenyamanan memiliki
kecendrungan, dalam hal ini
kadang-kadang menyebabkan individu lebih menyukai
pelaksanaan terbaru untuk
peningkatan individu.
Salah satu tantangan dalam komunikasi organsisi adalah
bagaiamana menyampaikan
informasi keseluruhan bagian organisasi prosesi ini
berhubungan dengan aliran informasi.
Organisasi megandalkan inovasi dan harrus mampu
menghasilkan informasi.
3. Sifat Infomasi
Informasi secara harfiah, adalah penyampaian suatu
pesan interprestasi
penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian
sebagai proses yang mendistribusikan
pesan-pesan keseluruhan organisasi .
Konsep suatu proses sering mengisyaratkan bahwa
peritiwa-peristoiwa dan
hubungan bergerak serta berubah secara kesinambungan.
Sehingga menjadi peritiwa yang
dinamis. Jadi aliran informasi dalam suatu organsasi
sebenarnya adalah suatu proses yang
dinamik dan tetap mempertahankan pesan sesuai dengan
aturan yang ditampilakn
kemudian diinterprestasikan.
Proses ini sebenarnya dapat terus berlangsung dan
berubah secara konstan artinya
komunikasi organisasi bukanlah suatu yang terjadi
kemudian berhenti. Komunikasi
2 Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung. 2005. hal. 148
terjadi sepanjang waktu. Guezknow 1965 mengatakan
bahawa infomrasi dalam suatu
organisasi dapat terjadi tiga bentuk serentak,
berurutan, serta dengan cara kombinasi.
Sering kali pesan-pesan disebut memo atau memorendum
dikirim kepada sejumlah
orang dalam sebuah organisasi. Seperti pertemuan Dosen
semua Fakultas di suatu
Universitas, Rektor memberikan pesan kepada semua
dosesn sekaligus.
Bila pesan yang sama harus tiba di beberapa tempat
yang berbeda pada saat yang
sama harus membuat rencana dengan strategi atau teknik
penyebaran secara serentak.
Salah satu pertimbangan pkok adalah : apalah pesan dapat
didestribusikan pada saat yang
sama.
4. Kesulitan komunikasi
Komunikasi bari dinyatakan mencapai sasaran apabila
komunikasi dapat
menangkap pengertian sama dengan pengertian
komunikator, jika tidak demikian,
komunikasi tersebut di anggap gagal. Standarisasi
keberhasilan komuniksi adalah
ketepanan waktu. Jadi apabila komunikator terlambat
menyampaikan pesan-pesan
meskipun benar apa yang disampaikan maka komunikasi
dianggap gagal. Sebagai uapaya
yang utama dalam proses komunikasi perlu diperhatikan
masalah ketetapan waktu dan
solusi terhadap pemecahan masalah.
Ada beberapa kesulitan yang dihadapi komunikator dalam
melancarkan
komunikasinya Sutaryo dalam bukunya Sosiologi
Komunikasi kesulitan itu antara lain
menyangkut aspek amanat kmunikasi media dan unsur
sosiologi budaya3 yang pending
dalam komunikasi ialah kejelasan pesan yang di maksud
amanat masyakat sebagai
komunikan tidak semuanya bisa memahami pesan yang yang
disampaikan oleh
komunikasi sehingga timbul keraguan, tugas utama
komunikator berusaha agar amanat
itu jelas bagi diri sendiri maupun kumikan. Ada
beberapa petunjuk yang harus di
perhatikan oleh komunikator yaitu :
a. Komunikasi harus setia, atinya harus benar-benar
menyatakan apa yang bisa dipahami
oleh komunikator-komunikator menjadi tidak setia pada
fungsinya jika pesan yang
disampaikan supaya dibuat sedemikian rupa sehingga
komunikan merangkapnya
dengan arti lama.
b. Komunikasi harus lengkap atau utuh. Semua pesan
harus sampai kepada komunkan,
tidak mengalami kebocoran ditengah jalan jika tidak
komunikasi tidak mencapai
tujuan.
Dengan pengertian ini khususnya mengenai
kesulitan-kesulitan yang mengurangi
keberhasilan komunikasi dan langkah-langkah yang harus
diambil untuk mengatasi
kesuliatn itu. Ditinjau dari segi komunikasi aktifitas
pembangunan yang kogrit adalah
suatu poses yang terjadi pada pihak komunikan yaitu
proses amanat-pendapat-sikaptindakan
komunikan menerima amanat.
5. Lingkuanan Komunikasi
Lingkungan merupakan mempunyai pengaruh tertentu
terhadap makna kandungan
pesan apa yang diampaikan. Menurut Devido bahwa
ruangan atau bangsal, atau taman
ketika ketika komunikasi berlangsung disebut konteks
lingkungan fisik. Hubungan status
diantara mereka yang terlibat peran dan permainan yang
dijalankan oleh seseoang atau
3 Sutaryo, Sosiologi Komunikasi, Arbi Mumi Intaran,
Yokyakarta hal, 29-30
kelompok serta aturan budaya, masyarakat dimana mereka
berkomunikasi lingkungan
atau konteks yang mencakup rasa persahabatan atau
permusuahan, formal maun informal
komunkasi boleh dilaksanakan masing-masing
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang
lain. Kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan
fisik perubahan ini dapat
menimbulkan banyak perubahan lain. Memang proses
komunikasi itu tidak pernah statis
demikain secara singkat.
Telah diuraikan pesan komunikasi dan faktor yang ikut
berpengaruh terhadap
pelaksanaan atau terjadinya komunikasi dalam
lingkungan organisasi acap kali terjadi
secara umum ada dua yaitu :
a. Proses secara primer (primary process)
Proses komunikasi secara primer adalah komunikasi yang
dilakukan secara tatap
muka langsung antara seseorang dengan yang lain guna
menyampaikan pikiran
maupun perasaanya.
b. Proses secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses
penyampaian pesan oleh seorang
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media proses
komunikasi sekunder menggunakan alat agar dapat
melipat gandakan pesan jumlah
penerima pesan kemudian bagaimana untuk mengatasi
hamabatan georafis yang
terjadi.
Wilbur Schramm menyebutkan bahwa manusia apabila
dihadapkan dengan suatu
pesan untuk mengambil keputusan menerima atau
menolaknya, akan mengadakan
terlebih dahulu suatu komunikasi dengan dirinya
sebagai proses berfikir
6. Teori Kebergantungan
Mungkin kebergantungan secara langsung dan tidak
langsung, bahwa
kepemimpinan yang efektif selalau memperhatikan
situasi untuk menerapkan gaya
kepemimpinan berdasarkan pada konsep kebergantungan.
Menurut teori kebergantungan–
keefektifan pemimpin tergantung kepada hubungan
terhadap gaya kepemimpinannya
tugas dan hubungan motivasi tugas (task motivated)
Suatu organisasi mempunyai karakteristik terhadap
suatu situasi kepemimpinan
yang paling penting adalah :
Pertama relasi pemimpin – angota, kedua struktur
tugas, ketiga kekuasaan jabatan
pemimpin. relaksi pemimpin anggota yang baik terjadi
bila anggota menyukai,
mempercayai, dan menghargai pemimpin. Hal ini dianggap
sebagai satu-satunya kondisi
terpenting bagi kepemimpinan yang efektif.
Efektivitas pemimpin ditentukan oleh kekuasaan antara
gaya kepemimpinan (tugas
dan hubungan) dengan keharmonisan situasinya. Situasi
terbaik adalah bila relaksi
pemimpian anggota baik. Sudah tentu setiap situasi
mempunyai berbagai tingkat
keharmonisan yang meliputi aspek – aspek karakter yang
baik mapun yang buruk.
Akan tetapi suatu sistem teori mampu atau tidak mampu
menjelaskan kejadiankejadian
baik dalam tingkat kelompok maupun organisasional.
Perlu diketehui terlebih
dahulu tentang adanya perbedaan yang mendasar dalam
komunikasi oraganisasi.
Komunikasi bersifat langsung dan tatap muka,
komunikasi organisasi tidak perlu
langsung dan sering kali memang tidak agak kurang
dipengaruhi emosi dan lebih
cendrung melibatkan pengaruh antar pribadi sebagai
kebalikan dari pemusan sasaran
organisasi yang rasional 4
Beberapa alasan yang menyebakan gaya kepemimpinan
tertentu terikat lebih efektif
dalam beberapa situasi yang berbeda, dapat diterangkan
dengan cara meperhatikan
persyaratan yang terjadinya situasi yang harmonis
maupun yang tidak harmonis
7. Analisis Transuksional
Analisis transuksional dikemukanan oleh Eric (1964)
ada tiga tahap untuk
mengendalikan ego dewasa, orang tua dan anak-anak.
Suatu respon dapat ditafsirakan dari sudut pandang
setiap ego. Tahap ego dewasa
mengambarkan gaya manusia yang lebih disukai sebagai
pengatur diri sndiri dan orang
lain dan menyangkut masalah penerapan pengaturan,
perstrukturan dan kegiatan
perencanaan. Tahap ego orang tua mengambarkan gaya
manusia yang lebih suka diatur
dan meliputi empat gaya otoriter, birokratik,
demoleratik, dan pengarahan diri, tahap ego
anak-anak mengambarkan kebutuhan motivasi onal manusia
dan meliputi kekuasan,
kendali keluesan dan kebebasan.
Konsekuansi dari pada perubahan yang paling medasar
dalam kehidupan anggota
organisasi, terlihat pada ekspresinya yang pada
prinsipnya dalam pengonsepan.
Pertumbuhan atau perkembangan organisasi yang semakin
luas dan komleks antara lain
ditandai oleh lahinya sebuah departemen baru,
fluktuasi keangotaan dan perubahan
teknologi sebagai respon terhadap ivonasi baru dalam
bentuk memenuhi kebutuhan.
8. Konflik Organisasi
Konflik dalam organisasi merupakan salah satu faktor
ketidakseimbangan yang
melanda hubungan antara satu individu dengan individu
lain, baik satu kelompok dengan
kelompok lain. Istilah konflik organisasi munculnya
suasana ketegangan dalam organisasi
menurut Dahrendorf (1959) konflik organisasi dapat
diamati hubungan komunikasi
organisasi dengan jajaran yang ada dalam sistem yang
aktif dengan jaringan komunikasi
dan struktural organisasi.
Dalam kontek organisasi di kenal dua jenis potensi
konflik: (pertama) konflik dalam
organisasi (kedua) konflik antar organisasi yang
dimaksud konflik dalam organisasi
adalah konflik yang terjadi dalam tubuh organisasi
sumber konflik adalah memburuknya
hubungan antar pribadi dalam sistem oirganisasi sedangkan
konflik antar oraganisasi
adalah konflik yang terjadi antara organisasi yang
berbeda.
9. Perubahan Berencana dalam Organisasi
Suatu organisasi tetap mempunyai cita-cita “order”
atau tatanan untuk mengatur
hubungan timbal balik fungsionalnya akibatnya apabila
ada perubahan yang terjadi dalan
suatu unit departemen akan mempengaruhi aktivitas
adalah perubahan secara hirarki dan
wewenang peranan individu dalam pekerjaan penataan
kembali hubungan kerja melalui
komunikasi formal.
Bentuk suatu perubahan selalu dikaitkan dengan asas
perubahan individual dan
kelompok yang berdampak mengubah orientasi organisasi.
Setiap perubahan organisasi
lazim direncanakan untuk mencapai perubahan jangka
pendek, peranan dalam suatu
oragnisasi memang menginginkan perubahan yang
bertujuan untuk memahami cita-cita
4 Alvin. A Goloberg – Carl El Larson, Komuniasi Kelompok, UI Press jakarta 1985: 10
organisasinya.5 Para agen perubahan dapat menempuh
beberapa cara perubahan
berencana terhadap organisasi melalui pendekatan
“Human relation” yaitu :
a. Kontak tertutup atau kalaborasi dengan organisasi
artinya anggota organisasi bersedia
menentukan, mempertimbangkan sifat dan keberadaaan
organisasi
b. Teknik kalaborasi anggota organisasi menggunakan
sumber daya yang ada
kemampuan dan keterampilan yang relevan latar belakang
pendidikan masing-masing
anggota organisasi.
c. Peningkatan frofesionalisme anggota setiap pemimpin
oragnisasi harus mempunyai
kemampuan dan sikap antisipatif tentang sejauh mana
daya tahan organisasi terhadap
perubahan
d. Membantu pemimpin organisasi agar dapat
mengantisipasi akibat perubahan yang
cepat dan jangka panjang dan pungsi tertentu
organisasi
e. Proses pemahaman dalam belajar dengan cara mandiri
agar menjadi lebih sadar atas
setiap tindakan pengambilan keputusan demi kesuksesan
organisasi
Daftar Pustaka
Aloliliweri, Sosiologi
Organisai, Bandung 1977, PT Citra Aditya Bakti
Alvin. A. Goldberg – Carl E. Larson, Komunikasi Kelompok, Jakarta, 1985,
UI Press
R. Wane, Pace-Don F. faules, PT. Rosdakarya, Komunikasi Organisasi, Mulyana Neddy
Editor, Bandung 2005. PT Rosdakarya
Sutaryo, Sosiologi
Komunikasi, Yogyakarta 2005 Arti Bumi Intaran
Stan Kossen, Aspek
Manusia Dalam Organisasi, Jakarta 1986 Penerbit Elanga
5 Stan Kossen, Aspek Manusia Dalam Organisasi, Penerbit Air Langga Jakarta, hal. 243
Inovasi
Sistem inovasi semakin sering dibahas, terutama dalam dua dekade terakhir
ini. Banyak bukti empiris menunjukkan bahwa perusahaan, daerah atau negara yang
berhasil di bidang sosial ekonomi ternyata didukung oleh sistem inovasi yang
berkembang dan kuat.
Sistem inovasi pada dasarnya merupakan sistem (suatu
kesatuan) yang terdiri dari sehimpunan aktor, kelembagaan, jaringan, kemitraan,
hubungan interaksi dan proses produktif yang memengaruhi arah perkembangan dan
kecepatan inovasi
dan difusinya
(termasuk teknologi
dan praktik baik/terbaik) serta proses pembelajaran.Dengan demikian sistem
inovasi sebenarnya mencakup basis ilmu
pengetahuan
dan teknologi
(termasuk di dalamnya aktivitas pendidikan,
aktivitas penelitian dan pengembangan, dan rekayasa),
basis produksi
(meliputi aktivitas-aktivitas nilai tambah bagi pemenuhan kebutuhan bisnis dan non
bisnis serta masyarakat umum), dan pemanfaatan dan difusinya dalam masyarakat
serta proses pembelajaran yang berkembang.
Memang tidak
(setidaknya belum) ada “kesepakatan yang diterima luas” tentang pengertian
istilah sistem inovasi. Setiap pakar atau pihak yang menggunakan istilah ini
mendefinisikan pengertian masing-masing tentang sistem inovasi. Tetapi jika
dicermati, sebagian besar dalam literatur menggunakannya untuk maksud yang sama
/serupa dan menunjukkan pengertian cara pandang (pendekatan) sistem (system approach). Pendekatan sistem
ini dimaksudkan baik dalam memahami konstruksi dari obyek-obyek yang dimaksud,
maupun dalam mengkaji isu dan implikasi kebijakannya (yang biasanya disebut
dengan istilah kebijakan inovasi).
Pada tataran
nasional, sistem inovasi disebut sistem inovasi nasional. Sementara pada
tataran teritori yang lebih sempit (daerah/lokal), sistem inovasi sering
disebut sistem inovasi daerah/lokal. Selain itu, dalam konteks-konteks khusus
seperti sektor atau industri tertentu, maka pendekatan sistem inovasi sering
menggunakan istilah sistem inovasi sektoral/industrial.
Proses
Inovasi
Proses Inovasi berkaitan dengan
bagaimana suatu inovasi itu terjadi, di sini ada unsure keputusan yang
mendasarinya, oleh karena itu proses inovasi dapat dimaknai sebagai proses
keputusan Inovasi (Innovation decision
Process). Menurut Everett M Rogers proses keputusan inovasi adalah the process through which abn individual (or
other decision making unit) passes from first knowledge of an innovation,to
forming an attitude toward the innovation, to a decision to adopt or reject, to
implementation of the new ide, and to confirmation of this decision
Prinsip-prinsip Komunikasi dalam proses inovasi
1.
Mass media lebih penting/efektif pada tahap Knowledge
2.
Komunikasi interpersonal lebih penting/efektif pada tahap Persuasion
3.
Mass media lebih penting/efektif untuk adopter pemula
Atribut Dan Sumber-Sumber Inovasi
Terdapat lima atribut
inovasi :
1.
Relative Advantage
2.
Compatibility
3.
Complexity
4.
Trialibility
5.
Observability
Penjelasan :
1.
Kondisi dimana inovasi dipandang lebih baik dari ide sebelumnya,yang nampak
dari keuntungan ekonomis, pemberian status, atau cara lainnya
2.
Keadaan dimana suatu inovasi dipandang konsisten dengan nilai-nilai yang ada,
pengalaman masa lalu, dan kebutuhan potensil adopter, atau inovasi itu
dipandang sesuai dengan : 1) Socio cultural value and belief; 2) Previously
introduces idea; 3) Clients needs for innovation
3.
Keadaan dimana inivasi dipandang secara relative sulit difahami dan digunakan.
Keadaan ini berpengaruh negatif terhadap tingkat adopsi.
4.
Keadaan dimana suatu inovasi dapat diuji secara terbatas, kondisi ini
berhubungan positif dengan tingkat adopsi.
5.
Keadaan dimana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain. Kondisi ini
berhubungan secara positif dengan tingkat adopsi
Disamping hal tersebut di atas tingkat adopsi juga dipengaruhi oleh :
- Communication (Saluran komunikasi)
- Nature of Sosial system ( Norma, tingkat hubungan sosial)
- Extent of Change agents (upaya promosi)
Keinovatifan Dan Kategori Penerima Inovasi
Keinovatifan (Innovativeness) adalah the degree to which an individual or other
onit of adoption is relativelyearlier in adopting new ideas than other member
of a system (Everett M Roger)
Kategori Adopter :
- Innovator
- Early adopter
- Early majority
- Late majority
- Laggards
Ciri-cirinya :
1. Innovator :o Very eager to try new ideas
o Desire the hazardous, the rash, thedaring, risky
o Kosmopolitan
2. Early adopter
o Lokalist
o Has the greater degree of opinion leader (berperan to decrease uncertainty about new idea by adopting it)
3. Early Majority
o Deliberate before adopting a new idea
o Follow with deliberate willingness in adopting innovation, seldom lead
4. Late majority
o Adopt after average number of sosial system
o Approach innovation with skeptical
5. Laggards
o Reference to the past, including in decision making
o Traditional
o Suspicious to innovation and change agent
uharsputra.wordpress.com/pendidikan/inovasi-pendidikan/
Sosial
Pengertian sosial. Pengertian
interaksi sosial menurut para ahli. Definisi sosial. Pengertian sosial menurut
para ahli. Definisi sosial menurut para ahli. Pengertian ilmu sosial menurut
para ahli. Definisi interaksi sosial menurut para ahli.
Pengertian ips menurut para ahli.
Pengertian ilmu negara menurut para ahli. Pengertian sosial menurut ahli.
Definisi ilmu sosial menurut para ahli. Ilmu pemerintahan menurut para ahli.
Pengertian ilmu sosial. Definisi ilmu pemerintahan menurut beberapa ahli.
Definisi ilmu pemerintahan menurut
para ahli. Definisi pemerintahan menurut para ahli. Pengertian interaksi.
Pengertian ilmu pemerintahan. Pengertian interaksi sosial menurut beberapa ahli.
Pemerintahan menurut para ahli. Pengertian ilmu pengetahuan sosial menurut para
ahli.
Ilmu negara menurut para ahli.
Pengertian interaksi sosial menurut 5 ahli. Pengertian pendidikan ilmu sosial
menurut para ahli. Pengertian ips. Pengertian warga negara menurut para ahli.
Definisi ilmu pemerintahan. Pengertian monodualis.
Pengertian ilmu pengetahuan
sosial. Interaksi sosial menurut ahli. Ilmu sosial menurut para ahli. Definisi
pengetahuan menurut para ahli. Definisi sosiologi menurut para ahli. Pengertian
pengetahuan. Definisi ilmu sosial.
Pengertian pengetahuan sosial.
Definisi ilmu pengetahuan. Defenisi sosial. Pengertian ilmu sosial dasar
menurut para ahli. Pengertian sosiologi menurut para ahli. Defenisi ilmu
pemerintahan menurut para ahli. Definisi ips menurut para ahli.
Pengertian sosiologi menurut para
ahli sosiologi. Definisi pemerintah menurut para ahli. Pengertian monodualisme.
Pengertian makhluk sosial menurut para ahli. Pengetahuan menurut para ahli.
Pengertian sosiologi menurut beberapa ahli. Definisi ilmu sosial dasar menurut
para ahli.
Interaksi sosial menurut
koentjaraningrat. Definisi ilmu negara menurut para ahli. Pengertian ilmu
negara. Definisi ilmu pemerintahan menurut ahli. Perbedaan ilmu sosial dengan
ilmu pengetahuan sosial. Ilmu ilmu sosial menurut para ahli. Pengertian makhluk
monodualis.
Pengertian sosial adalah.
Interaksi menurut para ahli. Pengertian ilmu ilmu sosial. Pengertian interaksi
sosial dari berbagai ahli. Definisi pengetahuan. Pengertian ilmu sosial dasar.
Pengertian ilmu ilmu sosial menurut para ahli.
Interaksi sosial menurut beberapa
ahli. Pengertian sosiologi. Definisi ilmu ilmu sosial menurut para ahli.
Pengertian sikap menurut para ahli. Sosiologi menurut ahli. Pengertian
pengetahuan menurut who. Makhluk monodualis.
Definisi sosiologi. Definisi
pengetahuan sosial. Definisi ilmu pengetahuan sosial. Definisi ilmu ilmu
sosial. Pendidikan ilmu sosial menurut para ahli. Konsep ilmu sosial. Konsep
ilmu sosial dasar.
Definisi ips. Defenisi ilmu sosial
menurut para ahli. Istilah istilah makhluk sosial menurut aristoteles.
Sosiologi menurut para ahli. Pengertian interaksi sosial menurut para ahli
sosiologi. Definisi sosiologi menurut para ahli indonesia. Definisi sosiologi
menurut beberapa ahli.
Perbedaan ilmu pengetahuan sosial
dengan ilmu sosial. Perbedaan ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sosial.
Pengertian sosial menurut. Para ahli sosiologi. Ilmu sosial menurut ahli.
Defenisi ilmu pemerintahan. Deferensi sosial.
Definisi pemerintahan menurut
ahli. Pengertian sosial menurut beberapa ahli. Sosial menurut para ahli.
Pengertian interaksi sosial dari beberapa ahli. Pemerintah menurut ahli.
Definisi pengertian interaksi sosial. Definisi sosial menurut ahli.
Definisi oleh antok 123 days ago
(Editorial)Definisi Sosial dapat berarti kemasyarakatan. Sosial adalah keadaan
dimana terdapatkehadiran orang lain. Kehadiran itu bisa nyata anda lihat dan
anda rasakan, namun juga bisahanya dalam bentuk imajinasi. Setiap anda
bertemu orang meskipun hanya melihat ataumendengarnya saja, itu termasuk
situasi sosial. Begitu juga ketika anda sedang menelpon,atau chatting (ngobrol)
melalui internet. Pun bahkan setiap kali anda membayangkan adanyaorang lain,
misalkan melamunkan pacar, mengingat ibu bapa, menulis surat pada
teman,membayangkan bermain sepakbola bersama, mengenang tingkah laku buruk di
depan orang,semuanya itu termasuk sosial. Sekarang, coba anda ingat-ingat
situasi dimana anda betul-betulsendirian. Pada saat itu anda tidak sedang dalam
pengaruh siapapun. Bisa dipastikan andaakan mengalami kesulitan menemukan
situasinya. Jadi, memang benar kata Aristoteles, sangfilsuf Yunani, tatkala
mengatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial, karena hampir semuaaspek kehidupan
manusia berada dalam situasi sosial.Apakah tindakan sosial?Tindakan sosial
adalah bagian dari perilaku sosial. Oleh sebab itumula-mula harus didefinisikan
dulu apa yang dimaksud dengan perilaku sosial. Perilaku sosialadalah perilaku
yang terjadi dalam situasi sosial, yakni bagaimana orang berpikir, merasa
dan bertindak karena kehadiran orang lain. Pertama, berpikir dalam situasi
sosial. Apa yang anda pikirkan ketika bertemu seseorang bertubuh tinggi
besar, berewokan, berkulit hitam legam, bermantel tebal? Apa yang anda
pikirkan saat kekasih anda mengingkari janji? Apa yang anda pikirkan saat
teman anda mendapatkan promosi kenaikan jabatan? Apapun yang ada
dalam benak anda , anda pasti memikirkan!Kedua, merasa dalam situasi
sosial. Harus diakui, sebagian besar situasi sosial melibatkan perasaan. Coba anda
bayangkan kembali perasaan anda saat berda dalam situasi sosial tetentu.Apa
yang anda rasakan saat membayangkan sang kekasih? Apa yang anda rasakan
saatmenyaksikan pembunuhan sadis? Apa yang anda rasakan saat bertemu dengan
orang yang pernah mencelakai anda?Ketiga, bertindak dalam situasi sosial.
Inilah langkah kongkret anda yang bisa dilihat oranglain dalam situasi sosial.
Mungkin anda menolong orang yang jatuh dari sepeda motor.Mungkin anda mengajak
bersalaman dan berkenalan dengan orang yang baru anda temui.Mungkin anda memaki
orang yang menyusahkan anda. Mungkin anda menyebarkankebohongan. Mungkin anda
mendatangi undangan pernikahan, atau yang lainnya. Sangat beragam
bentuk-bentuk tindakan sosial manusia.Tindakan sosial sangat dipengaruhi oleh
pikiran dan perasaan atau emosi. Tidak ada tindakansosial yang terjadi tanpa
pengaruh keduanya. Oleh karena itu, meskipun buku ini khususmembahas tindakan
sosial manusia, baik pikiran maupun emosi yang mempengaruhi tindakansosial juga
akan dikupas secara berbarengan.Apakah situasi-situasi sosial manusia?Apa yang
dimaksud sosial telah dibahas diatas, yakni adanya kehadiran orang lain baik
secaranyata maupun imajiner. Jika lebih diperinci, maka terdapat sekurangnya empat
bentuk situasisosial. Pertama, adanya kehadiran orang lain yang dapat diindra
namun tanpa interaksi.Misalnya anda pergi ke perpustakaan. Disana duduk
seseorang yang sedang membacasendirian. Pada saat itu tidak ada interaksi
apapun. Si dia bahkan mungkin tidak menyadarikalau anda ada disana. Namun
sepanjang anda menyadari kehadirannya, maka itu disebutsituasi sosial karena
kehadiran orang itu secara otomatis telah mempengaruhi anda.
Sebelumnya anda merasa
sendirian, lalu anda tidak lagi merasa sendirian. Boleh jadi anda juga
membuat penilaian tentangnya berdasarkan penampilannya. Mungkin anda
menilainyakutu buku jika berkacamata tebal dan tekun di depan buku.Banyak
situasi sosial terjadi tanpa interaksi seperti diatas, namun pengaruhnya nyata
bagianda. Anda melihat orang naik mobil ngebut di jalan raya, anda
lantas memaki dalam hati.Anda melihat pengemis di kejauhan, anda lantas merasa
kasihan padanya. Anda mendengar ada suami istri bertengkar dijalan, lantas
anda menyimpulkan mereka bukan pasangan berbahagia.Kedua, adanya kehadiran
orang lain yang dapat diindra dan ada interaksi dengannya. Istilahlainnya
adalah interaksi sosial. Misalnya anda saling melambaikan tangan atau
mengklakson pada seseorang yang naik motor berplat daerah sama. Anda mengobrol
bersama orang lain.Anda bermain sepak bola bersama tim. Anda menghadiri pesta,
dan lainnya. Umumnya orangmenganggap yang dimaksud situasi sosial adalah hanya
interaksi sosial ini, meski tentu sajainteraksi sosial hanyalah bagian dari
situasi sosial.Ketiga, imajinasi akan adanya kehadiran orang lain. Termasuk
dalam tipe ini adalah jika andamelamunkan kekasih, membayangkan sedang berada
dirumah bersama saudara, ataumengingat kenangan-kenangan anda bersama seseorang
atau kelompok orang. Pendek kata,semua lamunan, khayalan dan ingatan tentang
orang lain yang mempengaruhi anda tercakupdidalamnya.Bagaimana dengan mimpi?
Dalam mimpi seseorang mengingat atau mengkhayalkanseseorang. Namun demikian,
mimpi tidak bisa dimasukkan dalam kategori sosial karenamerupakan keadaan tidak
sadar. Anda tidak bisa memprogram untuk mimpi persis sepertiyang anda inginkan
layaknya memutar video.Keempat, adanya kehadiran orang lain melalui media
tertentu yang anda ketahui dankehadirannya mempengaruhi anda. Misalnya anda
membaca surat dari ayah anda, lantas andamenangis. Anda melihat berita pesawat
garuda terbakar hebat di Jogja, lalu berpendapat naik pesawat tidak
aman. Anda mendengar berita pemerkosaan lantas anda
mengira-ngira pelakunya. Anda membaca di koran bahwa Dewi Yul bercerai, lantas
anda menduga-dugasebabnya. Banyak sekali situasi sosial terjadi dalam tipe
ini.Apakah yang dimaksud interaksi sosial?Interaksi sosial adalah keadaan
dimana seseorang melakukan hubungan saling berbalas respondengan orang lain.
Aktivitas interaksinya beragam, mulai dari saling melempar senyum,saling
melambaikan tangan dan berjabat tangan, mengobrol, sampai bersaing dalam
olahraga.Termasuk dalam interaksi sosial adalah chatting di internet dan
bertelpon atau saling smskarena ada balas respon antara minimal dua orang
didalamnya.Berdasarkan sifat interaksi antara pelakunya, interaksi sosial
dibedakan menjadi dua, yakniinteraksi yang bersifat akrab atau pribadi dan
interaksi yang bersifat non-personal atau tidak akrab. Dalam interaksi
sosial akrab terdapat derajat keakraban yang tinggi dan adanya ikatanerat antar
pelakunya. Hal itu mencakup interaksi antara orangtua dan anaknya yang
salingmenyayangi, interaksi antara sepasang kekasih, interaksi antara suami
dengan istri, atauinteraksi antar teman dekat dan saudara.Sebagian besar
interaksi sosial manusia adalah interaksi sosial tidak akrab. Umumnyainteraksi
dalam situasi kerja adalah interaksi tidak akrab. Termasuk juga ketika
andamengobrol dengan orang yang baru saja anda kenal, interaksi antar sesama
penonton
Kimball Young
Mengemukakan nilai sosial adalah
asumsi yang abstrak dan sering tidak disadaritentang apa yang dianggap penting
dalam masyarakat.
A.W.Green
Nilai sosial adalah kesadaran
yang secara relatif berlangsung disertai emositerhadap objek.
Woods
Mengemukakan bahwa nilai sosial
merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta mengarahkan
tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupansehari-hari
M.Z.Lawang Menyatakan nilai
adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas,berharga,dan
dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang
bernilaitersebut.Hendropuspitoyang dihargai masyarakat-masyarakat. Menyatakan
nilai sosial adalah segalasesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai
daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia(smaeli-pare.org)
Wall – E
Tentang kemajuan teknologi di masa
datang yang membuat keseimbangan bumi kacau dan tak layak huni. Di film ini
juga menjelaskan bahwa manusia kelak akan di perbudak oleh teknologi yang
mereka buat hal ini menjadikan manusia malas dan merasa individual tanpa
bersosialisasi dengan manusia lainnya.