Sabtu, 08 Februari 2014

Contoh Proposal Kegiatan Bakti Sosial

PROPOSAL KEGIATAN BAKTI SOSIAL


I.                    PENDAHULUAN
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya sehingga kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menjalankan aktivitas kita. Sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa sekaligus makhluk sosial di kehidupan ini, sepatutnya kita menyadari bahwa masih banyak saudara – saudara kita yang sangat membutuhkan bantuan dan dorongan dari kita. Oleh karena itu, sebagai umat yang beragama dan peduli dengan sesama, kami selaku panitia BAKSOS (BAKTI SOSIAL) SMAN 10 BOGOR, akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukan rasa kepedulian terhadap sesama.

Diharapkan, suatu kegiatan Bakti Sosial yang dikelola secara optimal dan terorganisir dapat mengemas misi pendidikan, sekaligus sebagai sarana alokasi bantuan materiil bagi masyarakat yang membutuhkan, dimana pada akhirnya akan menuju perbaikan taraf hidup serta peningkatan kesejahteraan jangka panjang yang mandiri dan terarah, terutama untuk masyarakat yang sangat membutuhkan uluran tangan kita semua.

Peran aktif kami selaku mahasiswa ini tentunya tidak lepas dari dukungan Universitas Gunadarma sebagai almamater, yang merupakan salah satu universitas swasta yang cukup ternama di Indonesia dan tentunya cukup banyak memahami kondisi kemasyarakatan Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak akan menjadi suatu kehormatan dan harapan besar bagi kami. Untuk kemudian bersama-sama, dapat mewujudkan tujuan sosial kemanusiaan kemasyarakatan melalui kegiatan ini. 


II.                  DASAR KEGIATAN
Program Bantuan SMAN 10 BOGOR dengan dukungan Universitas Gunadarma 2012

III.                MANFAAT DAN TUJUAN KEGIATAN
1.    Mempererat tali persaudaraan antar sesama
2.    Membantu meringankan beban saudara – saudara kita yang membutuhkan
3.    Meningkatkan kepedulian terhadap sesama umat manusia

IV.                BENTUK KEGIATAN
Kegiatan yang akan dilakukan : 
• Khitanan Massal 
• Pengobatan Gratis
• Pembagian pakaian layak pakai dan sembako kepada masyarakat kurang mampu
• Pengajian dan siraman rohani
• Kerja Bakti 
• Jalan Sehat 
• Olahraga 


V.                  WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
a.      Waktu
Hari dan Tanggal : Rabu, 23 November 2012
Pukul                     : 09.00 s/d selesai

b.      Tempat
Kegiatan Bakti Sosial ini akan dilaksanakan di Balai Desa Cileungsi, Kab. Bogor, Jawa Barat


VI.                ANGGARAN BIAYA
Adapun rincian anggaran biaya adalah sebagai berikut :
1. Transportasi (Kendaraan) dan Konsumsi
Rp. 2.000.000,-
2. Sarana dan Prasarana Kegiatan
Rp. 1.500.000,-
3. Santunan uang ke 20 warga kurang mampu
Rp. 400.000,-
T O T A L B I A Y A
Rp. 3.900.000,-

VII.              PENUTUP
Demikianlah Proposal Kegiatan ini kami buat, sebagai gambaran kegiatan yang akan kami laksanakan. Kami juga mengharap dukungan semua pihak agar kegiatan yang akan kami selenggarakan dapat berjalan dengan baik. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua. Atas kebijaksanaanya kami sampaikan terima kasih.


Konvensi Naskah

Pengertian Konvensi Naskah

Dalam pembuat sebuah naskah yang baik, ada baiknya terlebih dahulu kita harus menyusun kerangka karangan terlebih dahulu. Dalam kerangka karangan akan terlihat bab-bab, sub-sub bab yang mengandung ide-ide pokok dari suatu naskah. Setelah itu pengembangan pun akan mudah dilakukan dan naskah yang dihasilkan sistematis. Selain hal diatas, dalam pembuatan naskah juga harus memperhatikan struktur kalimat dan pilihan kata/diksi, agar naskah yang kita tulis itu jelas, teratur dan menarik untuk di baca.

Selain hal-hal diatas, hal terpenting lainnya adalah naskah harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti persyaratan formal. Persyaratan formal mensyaratkan naskah agar bentuk atau wajah tampak menarik dan indah. Persyaratan formal ini meliputi bagian-bagian pelengkap dan kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan yang umum disebut Konvensi Naskah. Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.

Berdasarkan persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi sebagai berikut :
1.      Naskah Formal, adalah Suatu naskah yang memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
2.      Naskah Semi-Formal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
3.      Naskah Informal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.

Ketentuan dalam penulisan naskah
Adapun ketentuan-ketentuan dalam penulisan sebuah naskah adalah sebagai berikut:
1.      Naskah ditulis dalam bentuk format yang sudah jadi dan siap dicetak.
2.      Judul ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal.
3.      Naskah ditulis dalam bahasa indonesia atau bahasa inggris dengan program MS. Word huruf Times New Roman dengan spasi 12 tunggal.
4.      Ukuran kertas A4 dengan margin 4. 4. 3. 3 cm (kiri-atas-kanan-bawah).
5.      Alenia baru mulai pada ketikan ke-enam dari batas kiri, antar alenia tidak diberi tambahan spasi.
6.      Untuk kata asing maka dipergunakan cetakan huruf miring.
7.      Semua bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada awal kalimat dan bilangan bulat yang kurang dari 10 harus menggunakan ejaan.
8.      Tabel ataupun gambar harus diberi keterangan yang jelas, dan diberi nomor urut.
9.      Identitas penulis harus dicantumkan dibawah judul meliputi nama lengkap (tanpa gelar), institusi, alamat lengkap institusi, dan email.

Syarat Formal Penulisan Sebuah Naskah
Pengorganisasian karangan sangat diperlukan dalam menyusun sebuah karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis, penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai dan format pengetikan yang sistematis. Persyaratan formal yang harus dipenuhi sebuah karya tulis yaitu Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, bagian pelengkap penutup.

A. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Sebuah karangan harus memenuhi tiga asprek utama persyaratan formal, yaitu: Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, bagian pelengkap penutup. Selain itu karangan memerlukan adanya pengorganisasian karangan. Adapun unsur-unsur dalam penulisan sebuah Karangan sebagai berikut :
1. Bagian Pelengkap Pendahuluan
   a. Judul pendahuluan
   b. Halaman judul
   c. Halaman persembahan (kalau ada)
   d. Halaman pengesahan (kalau ada)
   e. Kata pengantar
   f.  Daftar isi
   g. Daftar gambar (kalau ada)
   h. Daftar tabel (kalau ada)

2. Bagian Isi Karangan
   a. Pendahuluan
   b. Tubuh karangan
   c. Kesimpulan

3. Bagian Pelengkap Penutup
   a. Daftar Pustaka
   b. Lampiran (Apendix)
   c. Indeks
   d. Riwayat Hidup
Dengan  penjelasan sebagai berikut :
1. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan adalah bagian yang bertugas sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu agar terlihat lebih menarik dan pada bagian ini tidak membahas sama sekali tentang isi karangan tersebut.
A. Judul Pendahuluan dan Halaman Pendahuluan
Halaman judul pendahuluan hanya mencantumkan judul karangan atau judul buku yang ditulis dengan huruf kapital dan terletak di tengah halaman agak keatas. Halaman ini hanya mencantumkan tercantum nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas, pengarang (jurusan, fakultas, universitas), nama kota, dan tahun penulisan. Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.       Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan
b.      Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya
c.       Sampul : nama karangan, penulis, dan penerbit
d.   Halaman judul : nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota dan tahun penulisan.
e.    Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri(untuk karangan formal)atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan tidak formal).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi pada halaman judul :
a.    Judul diketik dengan huruf kapital
b.    Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat
c.    Nama penulis ditulis dengan huruf kapital
d.   Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi, makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo
e.   Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi , jurusan, fakultas, universitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf capital

Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal :
a.       Komposisi tidak menarik
b.      Tidak estetik
c.       Hiasan gambar tidak relevan
d.      Variasi huruf jenis huruf
e.       Kata "ditulis (disusun) oleh"
f.       Kata "NIM/NRP"
g.      Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi
h.      Kata-kata yang berisi slogan
i.        Ungkapan emosional
j.        Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi

B.     Halaman Persembahan
Bagian yang tidak terlalu penting dan jarang melebihi satu halaman, biasanya terdiri dari beberapa kata saja. Ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.

C.     Halaman Pengesahan
      Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan di tulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah. Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.

Hal-hal yang harus dihindarkan :
a.       Menggaris-bawahi nama dan kata-kata lainnya
b.      Menggunakan titik atau koma pada akhir nama
c.       Tulisan melampaui garis tepi
d.      Menulis nama tidak lengkap
e.       Menggunakan huruf yang tidak standar
f.       Tidak mencantumkan gelar akademis

D.    Kata Pengantar.
Kata pengantar merupakan bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa menulis sebuah karangan. Sifatnya formal dan ilmiah. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi karangan atau hal-hal lainnya yang tertulis dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan.
Sebaliknya, apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak di tulis ulang dalam isi karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan kata pengantar. Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut :
a.  Ucapan syukur kepada Tuhan YME Yang Maha Esa
b.   Penjelasan adanya tugas penulisan karaya ilmiah (untuk skripsi, tesis, atau laporan formal ilmiah)
c.    Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, atau laporan formal ilmiah)
d.   Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekelompok orang, atau organisasi/lembaga
e.   Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekelomopok orang, atau organisasi yang membantu
f.    Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda tangan
g.   Harapan penulis atas karangan tersebut
h.                                                         Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima saran dan kritik


Hal-hal yang harus dihindarkan :
a.       Menguraikan isi karangan
b.      Mengungkapkan perasaan berlebihan 
c.       Menyalahi kaidah bahasa
d.      Menunjukkan sikap kurang percaya diri
e.       Kurang meyakinkan 
f.       Kata pengantar terlalu panjang
g.      Menulis kata pengantar semacam sambutan
h.      Kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca tidak efektif

E.     Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis yang berfungsi untuk merujuk nomor halaman dan tersusun secara konsisten dengan baik. Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.

F.      Daftar Gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar , maka setiap gambar yang tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan: judul gambar dan nomor halaman

G.    Daftar Tabel
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan: nama tabel, dan nomor halaman.

2.      Bagian Isi Karangan
Bagian isi karangan merupakan inti dari karangan atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.

A.    Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab 1 karangan. Pendahuluan bertujuan menarik perhatian pembaca, dengan menginformasikan masalah apa yang akan dibahas dari bab awal hingga akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertunang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
a.  Latar belakang masalah
b. Tujuan penulisan berisi target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai
c.  Ruang lingkup masalah berisi pembatasan masalah yang akan dibahas
d.   Landasan teori
e.  Sumber data penulisan berisi data-data yang bersesuaian dengan pembahasan
f.  Metode dan teknik penulisan berisi penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan dan teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data
g. Sistematika penulisan berisi gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan

B.     Tubuh Karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah dan disinilah terletak segala permasalahan yang akan dibahas secara sistematis. Bagian menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas.
Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur sebagai berikut :
a.  Ketuntasan Materi
Materi yang baik dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada kalimat tesis, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kajian teoritik) maupun data primer.
b. Kejelasan uraian / deskripsi
 yang terbagi tiga, yaitu:
1.      kejelasan konsep
2.      kejelasan bahasa 
3.      kejelasan penyajian dan fakta kebenaran fakta.

Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan karangan (ilmiah) :
1.      subjektivitas
2.      pembuktian pendapat tidak mencukupi

c.  Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian penutup karangan dan merupakan suatu intisari  dari karangan mulai dari bab awal hingga akhir. Penulis dapat menuliskan kesimpulan dengan dua cara :
1.   Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasan argumen yang penting yang sejalan dengan perkembangan dalam tubuh karangan itu.
2.    Untuk kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu.
3.      Bagian Pelengkap Penutup
Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah.

A.    Daftar Pustaka(Bibliografi)
Daftar pustaka adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan. Setiap karangan harus menggunakan daftar pustaka.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi :
a.    nama pengarang: penulisannya dibalik dengan menggunakan kos,ama
b.    tahun terbit
c.    judul buku: penulisannnya bercetak miring
d.    data publikasi , meluputi tempat/kota teerbit , dan penerbit
e.    untuk sebuah aritikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilifd, nomor, dan tahun terbit

Keterangan :
a.    jika buku itu disusun oleh duan pengarang, nama pengarang yang kedua tidak perlu di balik
b.   jika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu yang dipakai untuk menggantikan nama pengarang
c.   jika buku itu merupakan editorial(bunga rampai), nama editor yang dipakai dan dibelakangnya diberi keteragan ed. "editor"
d.   nama gelar pengarang lazimnya tidak dituliskan
e.                                                         daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan urutan huruf awal dan nama belakang pengarang

B.     Lampiran
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian penutup pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki. Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak menggangu pembahasan jika disertakan dalam urusan.

C.     Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis.

D.    Riwayat Hidup Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup meurupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang.

DAFTAR PUSTAKA :
Ø  http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19584/Konvensi+Naskah.doc.
Ø  http://bloggueblog.wordpress.com/2012/03/23/pengertian-konvensi-naskah-karya-ilmiah/
Ø  http://rezaprasetyo08.wordpress.com/2012/11/26/konvensi-naskah/
Ø  http://rakhmatmalik.blogspot.com/2011/12/konvensi-naskah.html