Pengertian Konvensi Naskah
Dalam pembuat sebuah naskah yang baik, ada baiknya terlebih dahulu
kita harus menyusun kerangka karangan terlebih dahulu. Dalam kerangka karangan
akan terlihat bab-bab, sub-sub bab yang mengandung ide-ide pokok dari suatu
naskah. Setelah itu pengembangan pun akan mudah dilakukan dan naskah yang
dihasilkan sistematis. Selain hal diatas, dalam pembuatan naskah juga harus
memperhatikan struktur kalimat dan pilihan kata/diksi, agar naskah yang kita
tulis itu jelas, teratur dan menarik untuk di baca.
Selain hal-hal diatas, hal terpenting lainnya adalah naskah harus
memenuhi syarat-syarat tertentu seperti persyaratan formal. Persyaratan formal
mensyaratkan naskah agar bentuk atau wajah tampak menarik dan indah.
Persyaratan formal ini meliputi bagian-bagian pelengkap dan kebiasaan-kebiasaan
yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan yang umum disebut Konvensi Naskah.
Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan
yang sudah lazim, dan sudah disepakati.
Berdasarkan
persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi sebagai berikut :
1.
Naskah Formal, adalah Suatu naskah yang
memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
2.
Naskah Semi-Formal, adalah suatu naskah yang
tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
3.
Naskah Informal, adalah suatu naskah yang
tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
Ketentuan
dalam penulisan naskah
Adapun
ketentuan-ketentuan dalam penulisan sebuah naskah adalah sebagai berikut:
1.
Naskah ditulis dalam bentuk format yang sudah
jadi dan siap dicetak.
2.
Judul ditulis dengan huruf kapital dan dicetak
tebal.
3.
Naskah ditulis dalam bahasa indonesia atau
bahasa inggris dengan program MS. Word huruf Times New Roman dengan spasi 12
tunggal.
4.
Ukuran kertas A4 dengan margin 4. 4. 3. 3 cm
(kiri-atas-kanan-bawah).
5.
Alenia baru mulai pada ketikan ke-enam dari
batas kiri, antar alenia tidak diberi tambahan spasi.
6.
Untuk kata asing maka dipergunakan cetakan
huruf miring.
7.
Semua bilangan ditulis dengan angka, kecuali
pada awal kalimat dan bilangan bulat yang kurang dari 10 harus menggunakan
ejaan.
8.
Tabel ataupun gambar harus diberi keterangan
yang jelas, dan diberi nomor urut.
9.
Identitas penulis harus dicantumkan dibawah
judul meliputi nama lengkap (tanpa gelar), institusi, alamat lengkap institusi,
dan email.
Syarat Formal Penulisan Sebuah Naskah
Pengorganisasian karangan sangat
diperlukan dalam menyusun sebuah karangan. Pengorganisasian karangan adalah
penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan
formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis, penguasaan, wawasan keilmuan
bidang kajian yang ditulis secara memadai dan format pengetikan yang
sistematis. Persyaratan formal yang harus dipenuhi sebuah karya tulis yaitu
Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, bagian pelengkap penutup.
A. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Sebuah karangan harus memenuhi tiga
asprek utama persyaratan formal, yaitu: Bagian pelengkap pendahuluan, isi
karangan, bagian pelengkap penutup. Selain itu karangan memerlukan adanya
pengorganisasian karangan. Adapun unsur-unsur dalam penulisan sebuah Karangan sebagai
berikut :
1. Bagian Pelengkap Pendahuluan
a. Judul pendahuluan
b. Halaman judul
c. Halaman persembahan (kalau ada)
d. Halaman pengesahan (kalau ada)
e. Kata pengantar
f. Daftar isi
g. Daftar gambar (kalau ada)
h. Daftar tabel (kalau ada)
2. Bagian Isi Karangan
a. Pendahuluan
b. Tubuh karangan
c. Kesimpulan
3. Bagian Pelengkap Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran (Apendix)
c. Indeks
d. Riwayat Hidup
Dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan adalah bagian yang bertugas sebagai
bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan
itu agar terlihat lebih menarik dan pada bagian ini tidak membahas sama sekali
tentang isi karangan tersebut.
A. Judul Pendahuluan dan Halaman Pendahuluan
Halaman judul pendahuluan hanya mencantumkan judul karangan atau
judul buku yang ditulis dengan huruf kapital dan terletak di tengah halaman
agak keatas. Halaman ini hanya mencantumkan tercantum nama karangan, penjelasan
adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas, pengarang
(jurusan, fakultas, universitas), nama kota, dan tahun penulisan. Untuk
memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a.
Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan
b. Judul
harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya
c.
Sampul : nama karangan, penulis, dan penerbit
d. Halaman judul : nama
karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang,
nama unit studi, nama lembaga, nama kota dan tahun penulisan.
e. Seluruh
frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri(untuk karangan formal)atau
model lurus pada margin kiri (untuk karangan tidak formal).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau
skripsi pada halaman judul :
a. Judul
diketik dengan huruf kapital
b. Penjelasan
tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat
c. Nama penulis
ditulis dengan huruf kapital
d. Logo universitas untuk
makalah, skripsi, tesis, dan disertasi, makalah ilmiah tidak diharuskan
menggunakan logo
e. Data institusi
mahasiswa mencantumkan program studi , jurusan, fakultas, universitas, nama
kota, dan tahun ditulis dengan huruf capital
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal
:
a.
Komposisi tidak menarik
b. Tidak
estetik
c.
Hiasan gambar tidak relevan
d. Variasi
huruf jenis huruf
e.
Kata "ditulis (disusun) oleh"
f.
Kata "NIM/NRP"
g. Hiasan,
tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi
h. Kata-kata
yang berisi slogan
i.
Ungkapan emosional
j.
Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi
B. Halaman Persembahan
Bagian yang tidak terlalu penting dan jarang melebihi satu
halaman, biasanya terdiri dari beberapa kata saja. Ditempatkan berhadapan
dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang
cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.
C. Halaman Pengesahan
Halaman
pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah
ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah
memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi
tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis
pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan di tulis
secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah. Nama kota
dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.
Hal-hal yang harus dihindarkan :
a.
Menggaris-bawahi nama dan kata-kata lainnya
b. Menggunakan
titik atau koma pada akhir nama
c.
Tulisan melampaui garis tepi
d. Menulis
nama tidak lengkap
e.
Menggunakan huruf yang tidak standar
f.
Tidak mencantumkan gelar akademis
D. Kata Pengantar.
Kata pengantar merupakan bagian karangan yang berisi penjelasan
mengapa menulis sebuah karangan. Sifatnya formal dan ilmiah. Isi kata pengantar
tidak menyajikan isi karangan atau hal-hal lainnya yang tertulis dalam
pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan.
Sebaliknya, apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak di
tulis ulang dalam isi karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan kata
pengantar. Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut :
a. Ucapan syukur kepada
Tuhan YME Yang Maha Esa
b. Penjelasan adanya
tugas penulisan karaya ilmiah (untuk skripsi, tesis, atau laporan formal
ilmiah)
c. Penjelasan
pelaksanaan penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, atau laporan formal
ilmiah)
d. Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang,
sekelompok orang, atau organisasi/lembaga
e. Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekelomopok orang, atau
organisasi yang membantu
f. Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun,
dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda tangan
g. Harapan penulis
atas karangan tersebut
h. Manfaat
bagi pembaca serta kesediaan menerima saran dan kritik
Hal-hal yang harus dihindarkan :
a.
Menguraikan isi karangan
b. Mengungkapkan
perasaan berlebihan
c.
Menyalahi kaidah bahasa
d. Menunjukkan
sikap kurang percaya diri
e.
Kurang meyakinkan
f.
Kata pengantar terlalu panjang
g. Menulis
kata pengantar semacam sambutan
h. Kesalahan
bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca tidak efektif
E. Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis
besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai
dengan riwayat hidup penulis yang berfungsi untuk merujuk nomor halaman dan
tersusun secara konsisten dengan baik. Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk
yang digunakan.
F. Daftar
Gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar , maka setiap gambar
yang tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar
gambar menginformasikan: judul gambar dan nomor halaman
G. Daftar Tabel
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang
tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini
menginformasikan: nama tabel, dan nomor halaman.
2. Bagian
Isi Karangan
Bagian isi karangan merupakan inti dari karangan atau secara
singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.
A. Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab 1 karangan. Pendahuluan bertujuan menarik
perhatian pembaca, dengan menginformasikan masalah apa yang akan dibahas dari
bab awal hingga akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah,
tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan.
Untuk menulis pendahuluan yang baik,
penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertunang dalam
masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
a. Latar belakang masalah
b. Tujuan
penulisan berisi target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai
c. Ruang lingkup masalah
berisi pembatasan masalah yang akan dibahas
d. Landasan teori
e. Sumber data penulisan berisi
data-data yang bersesuaian dengan pembahasan
f. Metode
dan teknik penulisan berisi penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan
dan teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data
g. Sistematika
penulisan berisi gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama,
dan kesimpulan
B. Tubuh
Karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan
berisi sajian pembahasan masalah dan disinilah terletak segala permasalahan
yang akan dibahas secara sistematis. Bagian menguraikan seluruh masalah yang
dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas.
Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur
sebagai berikut :
a. Ketuntasan Materi
Materi yang baik dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis
pada kalimat tesis, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kajian teoritik)
maupun data primer.
b. Kejelasan uraian / deskripsi
yang terbagi tiga, yaitu:
1. kejelasan
konsep
2. kejelasan
bahasa
3. kejelasan
penyajian dan fakta kebenaran fakta.
Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan karangan
(ilmiah) :
1. subjektivitas
2. pembuktian
pendapat tidak mencukupi
c. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian penutup karangan dan merupakan suatu
intisari dari karangan mulai dari bab awal hingga akhir. Penulis dapat
menuliskan kesimpulan dengan dua cara :
1. Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat
ringkasan argumen yang penting yang sejalan dengan perkembangan dalam tubuh
karangan itu.
2. Untuk
kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum
dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu.
3. Bagian
Pelengkap Penutup
Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi
suatu karangan ilmiah.
A. Daftar
Pustaka(Bibliografi)
Daftar pustaka adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan
bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian
karangan. Setiap karangan harus menggunakan daftar pustaka.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi :
a. nama
pengarang: penulisannya dibalik dengan menggunakan kos,ama
b. tahun terbit
c. judul buku:
penulisannnya bercetak miring
d. data publikasi ,
meluputi tempat/kota teerbit , dan penerbit
e. untuk sebuah
aritikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilifd, nomor, dan tahun
terbit
Keterangan :
a. jika buku itu disusun oleh duan pengarang, nama pengarang
yang kedua tidak perlu di balik
b. jika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu yang dipakai
untuk menggantikan nama pengarang
c. jika buku itu merupakan editorial(bunga rampai), nama editor yang
dipakai dan dibelakangnya diberi keteragan ed. "editor"
d. nama gelar
pengarang lazimnya tidak dituliskan
e. daftar pustaka
disusun secara alfabetis berdasarkan urutan huruf awal dan nama belakang
pengarang
B. Lampiran
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian penutup pelengkap yang
fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki. Penyajian dalam bentuk
lampiran agar tidak menggangu pembahasan jika disertakan dalam urusan.
C. Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian
dan disusun secara alfabetis.
D. Riwayat Hidup
Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat
hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup
meurupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang.
DAFTAR PUSTAKA :
Ø http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19584/Konvensi+Naskah.doc.
Ø http://bloggueblog.wordpress.com/2012/03/23/pengertian-konvensi-naskah-karya-ilmiah/
Ø http://rezaprasetyo08.wordpress.com/2012/11/26/konvensi-naskah/
Ø http://rakhmatmalik.blogspot.com/2011/12/konvensi-naskah.html