BAB I
PEMBAHASAN
1.1 PEMBAHASAN
Organisasi merupakan tempat
atau wadah untuk orang – orang berkumpul, bekerjasama, dan mengeluarkan
pendapat untuk mencapai suatu tujuan. Organisaasi terdiri dari beberapa tipe
atau bentuk serta organisasi juga terdapat skema yang megatur suatu organisasi
tersebut.
Organisasi dapat
mendatangkan masalah jika organisasi tersebut di bangun oleh orang – orang yg
salaha dan mempunyai maksud dan tujuan yang tidak baik, missal organisasi
teroris yang di bangun oleh sekelompok orang yang mengartikan MATI JIHAD.
Sebenarnya organisasi
ada yg mendatangkan masalah atau mendatangkan kebaikan itu gimana orang – orang
yg membuat organisasi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
TIPE ATAU BENTUK ORGANISASI
Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk
organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:
1.
ORGANISASI LINI (LINE
ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk
organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan
bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang
terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan
dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan
organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil.
Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki
ciri-ciri:
·
Hubungan antara atasan dan
bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
·
Jumlah karyawan sedikit
·
Pemilik modal merupakan
pemimpin tertinggi
·
Belum terdapat spesialisasi
·
Masing-masing kepala unit
mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
·
Struktur organisasi sederhana
dan stabil
·
Organisasi tipe garis biasanya
organisasi kecil
·
Disiplin mudah dipelihara
(dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan
penggunaan organisasi tipe garis adalah :
·
Ada kesatuan komando yang
terjamin dengan baik
·
Disiplin pegawai tinggi dan
mudah dipelihara (dipertahankan)
·
Koordinasi lebih mudah
dilaksanakan
·
Proses pengambilan keputusan
dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
·
Garis kepemimpinan tegas, tidak
simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga
semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
·
Rasa solidaritas pegawai
biasanya tinggi
·
Pengendalian mudah dilaksanakan
dengan cepat
·
Tersedianya kesempatan baik
untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
·
Adanya penghematan biaya
·
Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan
organisasi garis :
·
Tujuan dan keinginan pribadi
pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
·
Pembebanan yang berat dari
pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
·
Adanya kecenderungan pimpinan
bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
·
Kesempatan pegawai untuk
berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
·
Organisasi terlalu tergantung
kepada satu orang, yaitu pimpinan
·
Kurang tersedianya saf ahli
2.
ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE
AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz
komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para
staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran,
data informasi yang dibutuhkan:
Memiliki
ciri-ciri:
·
Hubungan atasan dan bawahan
tidak bersifat langsung
·
Pucuk pimpinan hanya satu orang
dibantu staff
·
Terdapat 2 kelompok wewenang
yaitu lini dan staff
·
Jumlah karyawan banyak
·
Organisasi besar, bersifat
komplek
·
Adanya spesialisasi
Keuntungan
penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
1.
Asas kesatuan komando tetap
ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2.
Adanya tugas yang jelas antara
pimpian staf dan pelaksana
3.
Tipe organisasi garis dan staf
fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
4.
Pengembalian keputusan relatif
mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
5.
Koordinasi mudah dilakukan,
karena ada pembagian tugas yang jelas.
6.
Disiplin dan moral pegawai
biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
7.
Bakat pegawai dapat berkembang
sesuai dengan spesialisasinya.
8.
Diperoleh manfaat yang besar
bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan
dari bentuk Organisasi garis dan staf:
1.
Kelompok pelaksana terkadang
bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
2.
Solidaritas pegawai kurang,
karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
3.
Sering terjadi persaingan tidak
sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang
penting
4.
Pimpinan lini mengabaikan advis
staf
5.
Apabila tugas dan tanggung jawab
dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan
menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
6.
Penggunaan staf ahli bisa
menambah pembebanan biaya yang besar
7.
Kemungkinan pimpinan staf
melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
8.
Kemungkinan akan terdapat
perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan
tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
3.
ORGANISASI FUNGSIONAL
(FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan
oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam
pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang
menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki
ciri-ciri:
·
Pembidangan tugas secara tegas
dan jelas dapat dibedakan
·
Bawahan akan menerima perintah
dari beberapa atasan
·
Pekerjaan lebih banyak bersifat
teknis
·
Target-target jelas dan pasti
·
Pengawasan ketat
·
Penempatan jabatan berdasarkan
spesialisasi
Keuntungan-keuntungan
menggunakan organisasdi fungsional :
1.
Spesialisasi dapat dilakukan
secara optimal
2.
Para pegawai bekerja sesuai
ketrampilannya masing-masing
3.
Produktivitas dan efisiensi
dapat ditingkatkan
4.
Koordinasi menyeluruh bisa
dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
5.
Solidaritas, loyalitas, dan
disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
6.
Pembidangan tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan
organisasi fungsional:
1.
Pekerjaan seringkali sangat
membosankan
2.
Sulit mengadakan perpindahan
karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya
memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
3.
Sering ada pegawai yang
mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar
dilakukan
4.
ORGANISASI LINI &
FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari
pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang
pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan
wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan
operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa
memandang eselon atau tingkatan.
Memiliki
ciri-ciri:
·
Tidak tampak adanya perbedaan
tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
·
Terdapat spesialisasi yang
maksimal
·
Tidak ditonjolkan perbedaan
tingkatan dalam pemabagian kerja
Kebaikan
organisasi Lini dan fungsional :
1.
Solodaritas tinggi
2.
Disiplin tinggi
3.
Produktifitas tinggi karena
spesialisasi dilaksanakan maksimal
4.
Pekerjaan – pekerjaan yang
tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan
keburukannya adalah :
1.
Kurang fleksibel dan tour of
duty
2.
Pejabat fungsional akan
mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
3.
Spesiaisasi memberikan
kejenuhan
4.
ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN
STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih
lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.
Memiliki
ciri-ciri:
1.
Organisasi besar dan kadang
sangat ruwet
2.
Jumlah karyawan banyak.
3.
Mempunyai 3 unsur karyawan
pokok:
·
Karyawan dengan tugas pokok
(line personal)
·
Karyawan dengan tugas bantuan
(staff personal)
·
Karyawan dengan tugas
operasional fungsional (functional group)
5.
ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan
tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.
Organisasi
komite terdiri dari :
1.
Executive Committee ( Pimpinan
Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
2.
Staff Committee, yaitu orang –
orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Memiliki
ciri-ciri :
·
Adanya dewan dimana anggota
bertindak secara kolektif
·
Adanya hak, wewenang dan
tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
·
Asas musyawarah sangat
ditonjolkan
·
Organisasinya besar &
Struktur tidak sederhana
·
Biasannya bergerak dibidang
perbankan, asuransi, niaga.
Kebaikan
Organisasi komite :
1.
Pelaksanaan decision making
berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
2.
Kepemimpinan yang bersifat
otokratis yang sangat kecil
3.
Dengan adanya tour of duty maka
pengembangan karier terjamin
Sedangkan
keburukannya :
1.
Proses decision making sangat
lambat
2.
Biaya operasional rutin sangat
tinggi
3.
Kalau ada masalah sering kali
terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab
2.2 STRUKTUR ATAU SKEMA ORGANISASI
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar
komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan ,sedangkan
disetiap komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung,yang
apabila setiap bagian dapat dikeloladengan baik maka organisasi tersebutpun
akan ikut membaik.sedangkan
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan
lingkungan yang ada.hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau kesejahteraan
organisasi
tersebut,lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi.tentu dalam tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar demi kepentingan organisasinya semata.
tersebut,lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi.tentu dalam tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar demi kepentingan organisasinya semata.
Menurut
Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk
menunjukan tingkatan organisasi.
1.
Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
4.
Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips
Setiap bentuk bagan organisasi
yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan
bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan
mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat
disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat
lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun
dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip
dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah
kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun
kedudukan yang sesungguhnya.
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”
2.3 KONFLIK ORGANISASIKONFLIK POSO
Ada fakta sejarah yg sangat
menarik bahwa gerakan kerusuhan yg dimotori oleh umat Kristen di mulai pada
awal Nopember 1998 di Ketapang Jakarta Pusat dan pertengahan Nopember 1998 di
Kupang Nusa Tenggara Timur kemudian disusul dgn peristiwa penyerengan umat
Kristen terhadap umat Islam di Wailete Ambon pada tanggal 13 Desember 1998. Dan
2500 massa Kristen di bawah pimpinan Herman Parino dgn bersenjata tajam dan
panah meneror umat Islam di Kota Poso Sulawesi Tengah pada tanggal 28 Desember
1998. Apakah peristiwa ini realisasi dari pidato Jendral Leonardo Benny Murdani
di Singapura dan ceramah Mayjend. Theo Syafei di Kupang Nusa Tenggara Timur?
Tetapi yg jelas Presiden B.J. Habibie yg menurut L.B. Murdani lbh berbahaya
dari gabungan Khomaeni Saddam Husein dan Khadafi baru berkuasa 6 bulan saja
sehingga perlu digoyang dan kalau perlu dijatuhkan. Apabila fakta-fakta ini
dikembangkan dgn lepasnya Timor-Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
Gerakan Papua Merdeka dan Gerakan Aceh Merdeka serta tulisan Huntington 1992
setelah Uni Sovyet yg menyatakan bahwa musuh yg paling berbahaya bagi Barat
sekarang adl adalah umat Islam; dan tulisan Jhon Naisbit dalam bukunya Megatrend yg
menyatakan bahwa Indonesia akan terpecah belah menjadi 28 negara kecil-kecil;
maka dapat disimpulkan bahwa peristiwa kerusuhan-kerusuhan tersebut adl suatu
rekayasa Barat-Kristen utk menghancurkan umat Islam Indonesia penduduk
mayoritas mutlak negeri ini. Kehancuran umat Islam Indonesia berarti kehancuran
bangsa Indonesia dan kehancuran bangsa Indonesia berarti kehancuran/kemusnahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia . Oleh krn itu penyelesaian
kerusuhan/konflik Indonesia khususnya Poso tidak sesederhana sebagaimana yg
ditempuh oleh Pemerintah RI selama ini sehingga tiga tahun konflik itu
berlangsung tidak menunjukkan tanda-tanda selesai malah memendam “bara api
dalam sekam”. Hal ini bukan saja ada strategi global di mana kekuatan asing
turut bermain tetapi ada juga ikatan agama yg sangat emosional turut berperan.
Sebab agama menurut Prof. Tilich“Problem of ultimate Concern” sehingga
tiap orang pasti terlibat di mana obyektifitas dan kejujuran sulit dapat
diharapkan. Karenanya penyelesaian konflik Poso dgn dialog dan rekonsiliasi
bukan saja tidak menyelesaikan konflik tersebut sebagaimana pernah ditempuh
tetapi malah memberi peluang kepada masing-masing pihak yg berseteru utk
konsolidasi kemudian meledak kembali konflik tersebut dalam skala yg lbh luas
dan sadis. Konflik yg dilandasi kepentingan agama ditambah racun dari luar
apabila diselesaikan melalui rekonsiliasi seperti kata pribahasa bagaikan
membiarkan “bara dalam sekam” yg secara diam-diam tetapi pasti membakar sekam
tersebut habis musnah menjadi abu.
Pada tanggal 28 Desember 1998 Herman
Parino membawa jemaahnya sebanyak 1.000 orang utk memasuki Kota Poso tetapi
dicegah oleh Polisi Brimob akibatnya mereka berpencar di luar Kota Poso
sebagian dari jemaat gereja meyerang Ummat Islam di desa Buyung Katedo
Kecamatan Lage Poso Kabupaten Poso. Penyerangan ini membunuh warga Muslim dan
membakar rumah-rumah orang-orang Islam. Jemaat gereja yg masih berkeliaran di
luar Kota Poso merasa belum puas terhadap penyerangan desa Buyung Katedo pada
tanggal 27 Mei 2000 maka mereka menyerang kembali umat Islam di desa tersebut
pada tanggal 3 Juli 2000 dgn jalan membunuh dgn sadis anak-anak wanita-wanita
dan orang-orang tua sebanyak 14 orang. Kemudian membakar masjid dan rumah-rumah
yg masih tersisa.
Dalam peningkatan konsolidasi umat
Kristen Gereja Kristen Sulawesi Tengah membentuk Crisis Centre GKST dipimpin
oleh Pendeta Renaldy Damanik. Tidak lama setelah Crisis Centre berdiri maka
umat Kristen menyerang Pondok Pesantren Walisongo di desa Sintuwu Lemba Poso
dgn membantai umat Islam dan membakar pondok Pesantren tersebut.
Pada tanggal 6 Agustus 2001 171
orang delegasi Pendeta Kristen yg tergabung dalam Gereja Kristen Sulawesi
Tengah mendatangi Pemerintah Daerah Kabupatan Poso utk menuntut supaya
Kabupaten Poso dibagi dua 50 % utk umat Kristen dan 50 % utk ummat Islam.
Sesuai dgn janji umat Kristen bahwa
ummat Islam boleh kembali de daerah-daerah yg dikuasai umat Kristen seperti
kecamatan Tentena Poso dgn aman dan selamat; maka Drs. Hanafi Manganti pulang
ke daerah Tentena ternyata ia dibunuh dgn sadis; dan bersamanya terbunuh pula
seorang wanita muslimah. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 6 Agustus 2001.
Pada tanggal 20 Agustus 2001 umat
Islam yg sedang memetik cengkeh di kebunnya di desa Lemoro Kecamatan Tojo
Kabupaten Poso diserang oleh 50-60 orang umat Kristen yg berpakaian hitam-hitam
membunuh dua orang Muslim dan mengobrak-abrik rumah-rumah orang Islam.
Pengungsi Laporan US Comitte of Refugees tentang Indonesia yg diterbitkan
Januari 2001 menyebutkan dalam kerusuhan/konflik Poso yg terjadi selama tiga
tahun belakangan ini pihak Muslim telah menderita secara tidak seimbang. Dalam
laporan itu disebutkan jumlah pengungsi akibat konflik Poso kini sebanyak
hampir 80.000 orang dan diperkirakan 60.000 orang adl Muslim.
Para pengungsi ini hidup menderita
tanpa kejelasan masa depan mereka; dan mereka kehilangan hak-haknya berupa
tanah kebun coklat cengkih kopra rumah harta benda bahkan nyawa
sanak-saudaranya. Bantuan makanan obat-obatan sangat terbatas sehingga penyakit
senantiasa menghantui mereka. Bantuan hukum umtuk meminta keadilan praktis
tidak ada. Bahkan nyawa mereka terancam tiap saat karena diserang pasukan
kelelawar Merah .
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari tulisan yg
telah saya buat menunjukan bahwa dalam organisasi ada berbagai bentuk dan tipe ,
sehingga bila kita ingin membuat organisasi tidak dapat sembarangan. Kita juga
harus mengatur skema organisasi yang akan, terdapat juga konflik – konflik organisasi
yang terjadi di lingkungan sekitar kita dalam segala aspek dan bidang.
Saya mengambil salah satu
konflik yang tidak asing lagi dan masih terbayang dalam pikiran kita yaitu
konflik agama di poso, sebenarnya konflik agama adalah konflik yang paling
sulit untuk di atasi sehingga sampai saat ini konflik agama masih terjadi di
negeri kita ini. Kita harus mencari solusi dan jalan keluar agar konflik ini
tidak berkepanjangan hingga anak dan cucu kita nanti.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA