Etika
dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi (TSI)
Etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, “ethos” atau “ta
etha” yang berarti tempat tinggal, padang rumput, kebiasaan atau adat istiadat.
Oleh filsuf Yunani, Aristoteles, etika digunakan untuk menunjukkan filsafat
moral yang menjelaskan fakta moral tentang nilai dan norma moral, perintah, tindakan
kebajikan dan suara hati.
Apa yang dimaksud Etika dan Profesionalisme TSI?
Etika menuntun seseorang untuk memahami mengapa atau atas
dasar apa ia harus mengikuti ajaran moral tertentu. Dalam artian ini, etika
dapat disebut filsafat moral. Yang dimaksud etika profesi adalah norma-norma,
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh sekelompok orang
yang disebut kalangan profesional.
Mengapa Etika dan Profesionalisme TSI dibutuhkan?
Alasan mengapa seseorang harus memiliki etika dan profesionalisme adalah
agar terhindar dari sikap atau perbuatan yang dapat melanggar norma-norma yang
ada di lingkungan masyarakat. Manusia yang memiliki etika baik juga akan
mendapat perlakuan yang baik dari orang lain. Etika dan Profesionalisme TSI
perlu digunakan karena etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi
kehidupan manusia.
Tujuan Etika dalam teknologi
informasi adalah sebagai dasar pijakan atau patokan yang harus
ditaati dalam teknologi informasi untuk melakukan proses pengembangan,
pemapanan dan juga untuk menyusun instrument.
Etika dalam Teknologi Sistem Informasi bertujuan agar individu di lingkungan itu :
1.
Mampu menjabarkan permasalahan yang akan muncul akibat penggunaan teknologi informasi.
2.
Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etikan dalam teknologi
informasi.
3.
Mampu
menemukan permasalah pada penerapan etika teknologi informasi.
Kapan Etika dan Profesionalisme TSI diterapkan?
Etika dan Profesionalisme
TSI diterapkan ketika seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi
yang ada. Etika dan profesionalisme hendaknya dijalankan setiap waktu pada saat
yang tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme
harus nyata.
Banyaknya aplikasi dan
peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat
dikategorikan dalam empat jenis:
1. Isu Privasi
Rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain
dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku
kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan,
penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan
menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah
hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri
dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu,
kelompok, dan institusi.
2. Isu Akurasi
Autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang
dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai
kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada
pihak yang dirugikan?
3. Isu Properti
Kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta
intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah
perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak
cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya
intelektual lainnya seperti musik dan film.
4. Isu Aksesibilitas
Hak untuk
mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga
menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Siapa yang menerapkan Etika dan
Profesionalisme TSI?
Semua elemen
di dalam suatu lingkungan kerja yang menggunakan (berhubungan dengan) TSI
hendaknya menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI. Mereka yang ada di
lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan Etika dan Profesionalisme
TSI untuk menghindari isu-isu etika.
Secara umum, pekerjaan di
bidang IT terbagi dalam 3 kelompok sesuai bidangnya yaitu :
·
Mereka yang bekerja di bidang perangkat lunak (software), seperti :
- Sistem analis, orang
yang bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari
menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi
kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.
- Programer,
orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis sesuai
sistem yang dianalisa sebelumnya.
- Web designer,
orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan,
analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis
web.
- Web Programmer,
orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web
designer sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
·
Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok
ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
- Technical engineer,
orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan
maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
- Networking Engineer, adalah orang yang
berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai
pada troubleshooting-nya.
·
Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok
ini, terdapat pekerjaan seperti :
- EDP Operator, orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
- System Administrator, orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
Bagaimana Etika dan Profesionalisme TSI diterapkan?
Penerapan Etika dan Profesionalisme TSI dapat
diterapkan dengan cara memperhatikan berbagai isu-isu etika serta menjadikannya
panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional
mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat
dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.
Daftar Pustaka :