1. Pengertian dan Fungsi Budaya Organisasi
1)
Menurut
Robbins (1999 : 282) semua organsasi mempunyai budaya yang tidak tertulis
yang mendefinisikan standar-standar perilaku yang dapat diterima dengan baik
maupun tidak untuk para karyawan. Dan proses akan berjalan beberapa bulan,
kemudian setelah itu kebanyakan karyawan akan memahami budaya organiasi mereka
seperti, bagaimana berpakaian untuk kerja dan lain sebagainya.
2)
Gibson (1997 : 372) mendefinisikan budaya organisasi sebagai sistem yang menembus nilai-nilai, keyakinan,
dan norma yang ada disetiap organisasi. Kultur organisasi dapat mendorong atau
menurunkan efektifitas tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan
norma-norma yang dianut.
3)
Menurut Mowat
(2002) budaya organisasi adalah “the personality of the organization: the
shared beliefs, values and behaviours of the group. It is symbolic, holistic,
and unifying, stable, and difficult to change”.
4)
Menurut pandangan
Davis (1984) “Pengertian budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan
nilai-nilai organisasionalyang dipahami, dijiwai dan dipraktikkan oleh
organisasional sehingga polatersebut memberikan arti tersendiri dan menjadi
dasar berperilaku dalam organisasional”. Budaya organisasi merujuk kepada suatu
sistem pengertian bersama yang dipegang oleh anggotaanggota suatu
organisasi, yang membedakan organisasi tersebut dari organisasi lainnya.
5)
Menurut Schein
(1981) dalam Ivancevich et.al., (2005) mendefinisikan budaya sebagai suatu pola
dari asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan oleh kelompok
tertentu saat belajar menghadapi masalah adaptasi eksternal dan integrasi
internal yang telah berjalan cukup baik untuk dianggap valid, dan oleh karena
itu, untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk
berpersepsi, berpikir dan berperasaan sehubungan dengan masalah yang
dihadapinya.
Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya
kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut
Ndraha (1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
1.
Sebagai identitas
dan citra suatu masyarakat
2.
Sebagai pengikat
suatu masyarakat
3.
Sebagai sumber
4.
Sebagai kekuatan
penggerak
5.
Sebagai kemampuan
untuk membentuk nilai tambah
6.
Sebagai pola
perilaku
7.
Sebagai warisan
8.
Sebagai pengganti
formalisasi
9.
Sebagai mekanisme
adaptasi terhadap perubahan
10.
Sebagai proses yang
menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state
Sedangkan menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah
organisasi adalah :
1.
Budaya mempunyai
suatu peran menetapkan tapal batas
2.
Budaya berarti
identitas bagi suatu anggota organisasi
3.
Budaya mempermudah
timbulnya komitmen
4.
Budaya meningkatkan
kemantapan sistem sosial
2. Tipopologi
Budaya Organisasi
2.1 Pengertian Tipologi
Tipologi merupakan suatu
pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya
(Mallinson dan Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya organisasi
bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di
realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi
misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara
jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.
2.2 Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi
menjadi :
1) Organisasi Koersif, adalah organisasi di mana para anggota organisasi
harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
2) Organisasi Utilitarian, adalah organisasi di mana para anggota
diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau
ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi
3) Organisasi Normatif, adalah organisasi di mana para anggota
organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap
organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.
REFERENSI :
Ø Luthans Fred, (2006), Perilaku
Organisasi, Andi Yogyakarta.
Ø Sutrisno Edy, (2010), Budaya
Organisasi, Kencana Prenada Media Group Jakarta.