Rabu, 31 Desember 2014
INDONESIAKU (Surga Tersebunyi di Indonesia Bagian Timur)
Kepulauan Raja Ampat merupakan
rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan terletak di bagian barat
Pulau Papua. Meski terletak di Papua, tapi jangan salah, Kepulauan Raja Ampat memiliki
keindahan alam bak surga dunia. Raja Ampat terbentuk
dari pecahan Kabupaten Sorong. Wilayah yang memiliki penduduk sekitar 31.000
jiwa ini, kini terkenal hingga ke mancanegara berkat keindahan alamnya. Banyak
turis asing maupun lokal yang singgah di Raja Ampat dan takjub
dengan keindahannya terutama keindahan alam bawah lautnya.
Sejarah
Raja Ampat
Asal mula nama Raja Ampat menurut
sejarah dan mitos yang ada di masyarakat setempat, berasal dari seorang wanita
yang menemukan tujuh butir telur. Empat butir diantaranya itu menetas menjadi
empat orang pangeran, lalu tumbuh dewasa dan berpisah menjadi raja yang
berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sedangkan tiga
butir telur yang lainnya menjadi hantu, seorang wanita dan sebuah batu.
Penduduk wilayah Raja Ampat adalah nelayan. Mereka menerapkan sistem adat Maluku, dimana adat ini menyatakan bahwa masyarakat merupakan anggota suatu komunitas desa dan tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Sejak dua kesultanan muslim yakni Ternate dan Tidore berdiri di Maluku, Raja Ampat kemudian menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore dikalahkan oleh Belanda, Raja Ampat menjadi bagian klaim Hindia-Belanda.
Penduduk wilayah Raja Ampat adalah nelayan. Mereka menerapkan sistem adat Maluku, dimana adat ini menyatakan bahwa masyarakat merupakan anggota suatu komunitas desa dan tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Sejak dua kesultanan muslim yakni Ternate dan Tidore berdiri di Maluku, Raja Ampat kemudian menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore dikalahkan oleh Belanda, Raja Ampat menjadi bagian klaim Hindia-Belanda.
Keindahan
Raja Ampat
Nama Raja Ampat mulai
didengar oleh masyarakat luas dan menjadi destinasi para turis yang memiliki
hobi snorkeling atau diving. Para pecinta wisata bawah laut dari
seluruh dunia datang ke Raja Ampat untuk
menikmati pemandangan bawah laut terbaik di dunia yang mengagumkan.
Aktivitas
Diving
Raja Ampat terdiri
dari beberapa pulau yang sangat luas. Luas pulau-pulau tersebut bisa mencakup
4,6 juta hektar tanah dan laut. Di sinilah kita bisa menemukan habitat asli
dari 540 jenis kerang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan
Biota yang dimiliki Raja Ampat membuat Raja Ampat dijadikan sebagai
perpustakaan hidup dari berbagai koleksi terumbu karang dan biota laut paling
beragam di dunia. Bahkan, menurut laporan The Nature Conservancy and
Conservation International, ada sekitar 75% spesies laut di dunia yang tinggal
di pulau menakjubkan ini. Tidak hanya kaya akan ikan dan terumbu karang, Raja
Ampat juga kaya akan pesona hamparan padang lamun, hutan mangrove, dan pantai
tebing berbatu yang indah. Potensi menarik lain adalah pengembangan usaha
ekowisata dan wilayah ini telah pula diusulkan sebagai Lokasi Warisan Dunia
(World Herritage Site) oleh Pemerintah Indonesia.
Aktivitas
Diving di Raja Ampat
Beberapa panorama
pantai yang bisa Anda kunjungi untuk melakukan snorkeling atau diving antara
lain : Pantai Yefpian, Pantai Banos, Pantai Olobi Ganan, Pantai Panun, Pantai
Teteruga, Pantai Olobi, Pantai Daram, Pantai Jam, Kapat Malili, Pantai Olobi
Ganan, Pantai Gamfi, Laguna Namlol, dan Pantai Olobi.
Mengunjungi
Burung Cendrawasih
Berwisata ke Raja
Ampat tak lengkap rasanya jika belum melihat Cendrawasih langsung di habitat
aslinya. Untuk melihat keelokan burung Cendrawasih langsung di habitatnya, Anda
bisa berkunjung ke sebuah desa bernama Sawing Rai yang berlokasi di Distrik
Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat. Desa ini menjadi habitat asli burung
Cendrawasih (Bird of Paradise). Ada empat spesies Cendrawasih yang menghuni
kawasan ini, yaitu Cendrawasih Besar, Cendrawasih Kecil, Cendrawasih Merah
(sekaligus ikon Desa Sawinggai) dan Cendrawasih Belah Rotan.
Mengunjungi
Pulau Wayag
Pulau Wayag berada
di wilayah Distrik Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Pulau ini
terdiri dari gugusan pulau-pulau karang (karst) terjal berbentuk seperti
cendawan yang bermunculan dari dalam laut. Menikmati keindahan pulau-pulau
karang ini dari dekat seperti masuk ke dalam sebuah hall besar dengan pulau
karang di sekeliling kita. Untuk melengkapi wisata di Pulau Wayag, para turis
biasanya juga mendaki menuju puncak Pulau Karang.
Melihat
Festival Budaya Suling Tambur
Untuk dapat melihat
pertunjukan suling bambu tradisional yang disebut suling tambur. Anda bisa
berkunjung ke bagian barat dan utara Waigeo. Pertunjukan tradisional ini
biasanya diselenggarakan selama festival keagamaan, saat Hari Kemerdekaan 17
Agustus, dan saat datangnya kunjungan pejabat atau pemimpin penting.
Berburu
Kuliner dan Cinderamata Khas Raja Ampat
Kuliner dan
cinderamata adalah hal yang tidak pernah dilupakan oleh para wisatawan dari
manapun. Saat berkunjung ke Raja Ampat Anda bisa mencicipi kuliner khas Papua
yaitu sup ikan kuning dan roti abon gulung. Rotinya sangat empuk dan terasa
gurih. Abonnya juga amat kaya, seakan lebih banyak daripada rotinya. Porsinya
membuat kenyang, dengan ukuran yang besar dan diameter sekitar 10 cm. Untuk
cinderamata, Anda bisa berbelanja oleh-oleh khas Papua di toko-toko souvenir
seperti patung suku Asmat, kain tradisional, alat musik tradisional, suling, dan
juga tambur (drum khas Papua). Anda juga dapat membeli kerajinan anyaman di
Arborek jika kebetulan mengunjungi Desa Arborek di Raja Ampat.
Referensi :
Langganan:
Postingan (Atom)